Daerah  

Kaper BKKBN Jadi Narasumber di Talkshow RRI Takengon Dengan Tema ” Penanganan Stunting”.

“Pemerintah Pusat menargetkan penurunan angka stunting pada 2024 mencapai 14 persen”. kata Sahidal.

ACEH TENGAH – Kepala Perwakilan BKKBN Aceh Drs Sahidal Kastri, M.Pd mengatakan,
” Pemerintah Pusat menargetkan penurunan angka stunting pada 2024 mencapai 14 persen. Sementara saat ini, Aceh masih diangka 33,2 persen sedangkan Nasional berada di angka 22 persen dan ini menjadi upaya kita bersama dalam percepatan penurunan Stunting di Provinsi Aceh”.

Hal ini diungkapkan Drs Sahidal Kastri, M.Pd ketika menjadi nara sumber pada acara Talkshow RRI di Gedung Olah Seni GOS Takengon, Kamis, (27/10/ 2022.).

Sahidal Kastri pada kesempatan itu mengapresiasi pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tengah yang telah melakukan terobosan dalam upaya Percepatan Penurunan Stunting dan pelaksanaan program Pembangunan Keluarga kependudukan dan Keluarga Berencana Bangga Kencana.

Jadi Tujuan Wisatawan

Sedangkan Bupati Aceh Tengah Drs. Shabela Abubakar mengatakan, banyak wisatawan luar maupun lokal yang datang ke Takengon untuk menikmati keindahan alam Pantan Terong dan aroma khas kopi arabika Gayo.

” Dan tidak sedikit pula yang khusus datang untuk berbisnis kopi, bahkan export hingga ke mancanegara”,. kata Bupati Shabela Abubakar saat memberikan kata sambutan.

Pada acara Talkshow RRI Takengon ini dengan Thema Penanganan Stunting di Aceh Tengah menghadirkan narasumber Kepala Perwakilan BKKBN Aceh Drs. Sahidal Kastri, M.Pd dan Alam Syuhada Kepala DKBP3A Aceh Tengah.

Penanganan Stunting di Aceh Tengah Sudah Lebih Baik

Sementara itu, Kepala Dinas KBP3A Drs alam syuhada,MM melaporkan kepada Kaper BKKBN Aceh dan Bupati Aceh Tengah,
pelaksanaan Program Pembangunan Keluarga Kependudukan dan Keluarga Berencana ( Bangga Kencana ) serta percepatan penurunan Stunting semakin baik ditandai dengan tingginya dukungan dan partisipasi semua pihak terutama komitmen pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tengah.

Kabupaten Aceh Tengah, tambah Alam Syuhada,telah membentuk Tim Pendamping Keluarga sebanyak 1050 orang yang tersebar di 14 Kecamatan 295 desa guna membantu dalam percepatan penurunan Stunting yang telah dibekali dengan orientasi.

” Saat ini kami sedang mengoptimalkan pemanfaatan Dana Alokasi Khusus DAK Sub Bidang KB baik yang Fisik dan BOKB, tugas dari masing-masing Tim Pendamping Keluarga (TPK) tersebut terdiri 3 tiga orang Ibu Bidan sebagai koordinator pendampingan Keluarga dan pemberi layanan, Kader PKK sebagai penggerak dan fasilitator atau mediator pelayanan bagi keluarga, dan Kader KB sebagai pelapor dan pencatatan data perkebunan pelaksanaan pendampingan keluarga atau kelompok sasaran”, terangnya.

Serahkan Penghargaan Sekolah Siaga Kependudukan Paripurna

Pada kunjungan kerja ini, Sahidal Kastri juga menyerahkan penghargaaan sekolah siaga kependudukan paripurna kabupaten Aceh tengah yang di pusatkan di MTSN 1 Aceh Tengah.

Penghargaan tersebut diterima Kemenag Aceh tengah, MTsN 4 Aceh tengah, MAN 2 Aceh Tengah, SMPN 4 Aceh Tengah dan MIN 8 Aceh Tengah yang diserahkan langsung oleh Kepala BKKBN dan sekda Aceh tengah Subhandhy.AP.M.Si

Penyerahan penghargaaan tersebut disaksikan Kepala Dinas Dikbud Aceh tengah Uswatuddin M.Ap, Kepala kantor Kemenag yang diwakili Kasi Madrasah, Kepala Dinas KBP3A Drs Alam syuhada,MM, Korbid dalduk BKKBN Aceh Ir.Nurzikra hayati dan ketua IPeKB Aceh Tengah Muhammad Saleh AMK.

Sahidal Kastri memberikan tanggapannya terkait dengan peluncuran Gerakan Imunisasi dan Stunting Aceh (GISA) yang diinisiasi oleh Pemerintah Aceh yang peluncurannya telah dilaksanakan pada awal September 2022 hal tersebut sudah sesuai dengan Peraturan Presiden No. 72 Tahun 2021 dengan target 14 persen pada tahun 2024

Disebutkan, Intervensi yang dilakukan dengan Pemberian Tambah Darah (TTD) dan dilakukan Screening Anemia bagi remaja dan Pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) dan Pemberian makanan tambahan bagi ibu KEK dan pemeriksaan kehamilan, Pemantauan tumbuh kembang anak balita dan diberi ASI ekslusif, pemberian makanan tambahan protein hewani bagi baduta, tata laksana balita dengan masalah gizi, Peningkatan cakupan dan perluasan jenis imunisasi

Selain Intervensi spesifik juga perlu di lakukan intervensi sensitive dan Imunisasi itu penting karena akan menjadi benteng kekebalan tubuh anak sehingga tidak mudah sakit terutama pada fase 1000 hari pertama kehidupan (HPK) dan itu diberikan oleh tenaga kesehatan dibantu kader Pasyandu, kata Sahidal. ( Humas BKKBN Aceh).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *