Daerah  

BKKBN Aceh Berkolaborasi Dalam Percepatan Penurunan Stunting

SUKA MAKMUR.suwanusantara.com – Untuk memperkuat kolaborasi Stakeholders dan para pengambil keputusan tingkat kabupaten dan kecamatan dengan Tim Pendamping Keluarga yang terdiri dari Bidan, Kader TP PKK dan Kader KB serta kader-kader lain.

Maka, sebanyak 25 orang peserta terdiri dari kepala Puskesmas, Bidan, TP.PK dan mitra kerja terkait lainnya menguti pertemuan intensifikasi pendampingan ibu hamil dan ibu pasca persalinan di Kabupaten Nagan Raya, Suka Makmur 15/03/2023.

Kegiatan ini bertujuan memperkuat kolaborasi Stakeholders dan para pengambil keputusan tingkat kabupaten dan kecamatan dengan Tim Pendamping Keluarga yang terdiri dari Bidan, Kader TP PKK dan Kader KB serta kader-kader lain di
desa yang menjadi ujung tombak proses percepatan penurunan stunting

Perwakilan BKKBN Aceh mengatakan pertemuan intensifikasi pendampingan ibu hamil dan ibu pasca persalinan di Kabupaten Nagan Raya diikuti peserta 25 orang yang terdiri dari kepala Puskesmas, Bidan, TP.PK dan mitra kerja terkait lainnya.

Kegiatan tersebut dilaksanakan di Aula Dinas Pemberdayaan masyarakat Gampong, pengendalian penduduk dan pemberdayaan perempuan kabupaten Nagan Raya yang dibuka oleh Kepala Dinas yang diwakili Kepala Bidang Pengendalian penduduk dan KB Kabupaten Nagan Raya Ns. Helmi SKM. M.Kes.

Pada tahun 2023 Kabupaten Nagan Raya memperoleh Anggaran dari pemerintah pusat melalui DAK BOKB senilai 3.3 milyar dengan berbagai Program kegiatan percepatan penurunan Stunting diantaranya Pendampingan , catin keluarga berisiko Stunting dan balita Stunting,
Pencatatan hasil pemantauan pendampingan sasaran beresiko Stunting,
Operasional Dahsyat (Dapur sehat atasi Stunting)

, Koordinasi ditingkat kabupaten dalam percepatan penurunan Stunting, Audit Kasus Stuting dan Mini lokal karya ujar Helmi dalam sambutan.

Sebagaimana hasil SSGI pada tahun 2023, katanya, dimana Nagan Raya turun dari 32,5 persen menjadi 28.8 Kasus keluarga berisiko Stunting hal ini merupakan berkat intervensi sensitif yang dilakukan secara bersama dalam percepatan penurunan Stunting khususnya di Kabupaten Nagan Raya.

Ia mengatakan dalam melakukan intervensi mengibaratkan kalau pesawat jatuh yang dicari kotak hitamnya begitu juga dalam penangganan Stuting dicari akar permasalahan yang dihadapi maka intervensi yang dilakukan sesuai dengan yang dibutuhkan, ungkapnya.

Kegiatan tesebut menghadirkan pemateri dari Perwakilan BKKBN Aceh Zulkifli SE.MAP selalu Ketua Kelompok kerja Penguatan kualitas dan sistem data keluarga dalam konvergensi sasaran percepatan penurunan Stunting dan Yuni Arini S.Psi. MA Ketua kelompok kerja Pemerintah Daerah yang mendapatkan Fasilitas dan pembinaan pendampingan ibu hamil dan ibu pasca persalinan dan Yunidar. S.TR. Keb. dari Dinas kesehatan Kabupaten Nagan Raya.

Dalam paparannya ketua kelompok kerja Zulkifli SE.MAP terkait Mekanisme Kerja TPK dan Pendampingan Ibu Hamil/Ibu Nifas Dalam Rangka Percepatan penurunan Stunting Berdasarkan data Pendataan keluarga di kabupaten Nagan raya dengan cakupan 222 desa di 10 kecamatan telah diverval 209 Desa yaitu 95.23%,

jumlah keluarga yang memiliki baduta 240, keluarga memiliki balita 432, keluarga berstatus pus 621, keluarga berstatus PUS Hamil, 4 terlalu (54 Terlalu banyak), (32 terlalu dekat), (29 Trlalu muda, (59 Terlalu tua) adapun Sanitasi 122 keluarga tidak mempunyai jamban yang layak, 34 tidak mempunyai sumber minum utama yang layak untuk konsumsi, ungkap Ketua kelompok kerja Penguatan kualitas dan sistem data keluarga dalam konvergensi sasaran percepatan penurunan Stunting.

Ia tambahkan, adapun secara provinsi Jumlah keluarga tidak mempunyai sumber air minum utama yang layak hasil verval 293 keluarga, Jumlah keluarga tidak mempunyai jamban yang layak hasil verval 1.247 dan jumlah keluarga 4 T, Terlalu muda melahirkan 232 keluarga, Terlalu tua 1.105,Terlalu dekat 343 dan Terlalu banyak 815 keluarga.

Tahun 2021 Perwakilan BKKBN Aceh merekrut sebanyak 22.410 Tim pendamping keluarga (TPK) dimana kabupaten nagan raya memperoleh 290 TPK yang sudah dilatih dan kepada IPeKB dan PKB tetap teruslah bekerja dan berkoordinasi bersama Stakeholders lainnya agar program pemerintah dalam percepatan penurunan Stuting di kabupaten Nagan Raya sebagaimana target prevalensi Stunting tahun 2023 = 24.27 dan tahun 2024= 19, 48 persen dapat tercapai, harapnya.

Adapun pemateri lainnya Yusnidar, S.Tr.Keb. selaku Nutrisionis Ahli Muda Dinas Kesehatan Kabupaten Nagan Raya menyampaikan tentang Pendampingan dan intevensi spesifik (rel)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *