Daerah  

BKKBN Aceh Gelar Sosialisasi Pengasuhan Bagi Kelompok BKB, Diikuti 100 orang peserta

ACEH TENGGARA. Suwanusantara. com –Sebanyak 100 orang peserta dari kelompok BKB, ibu – ibu kader, ibu kades se kabupaten Aceh tenggara mengikuti sosialisas Kelas Pengasuhan kelompok BKB Kabupaten Aceh tenggara yang dilaksanakan Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional ( BKKBN) Perwakilan Aceh , Selasa (8 /8/ 2023).

Sosialisasi ini bertujuan untuk percepatan penurunan stunting tingkat desa di kelompok BKB Kabupaten Aceh tenggara.

Hadir dalam kegiatan tersebut Plt Kepala perwakilan BKKBN provinsi Aceh, Koordinator Bidang KS/PK Faridah SE.MM dan tim, serta Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Aceh tenggara Budi Afrizal SKM.MKM dan jajaran.

Plt. Kepala Perwakilan BKKBN Aceh Husni Thamrin, SE, MM menyebutkan meskipun di Provinsi Aceh masih tinggi angka stunting, namun berkat kerja keras semua pihak sudah berhasil diturunkan dua digit.

” Di tahun 2022 Alhamdulillah kita bisa turunkan dari 33,2 persen menjadi 31,2 persen berarti 2 digit kita bisa turunkan”, kata Husni Thamrin dihadapan 100 orang peserta dari kelompok BKB, ibu – ibu kader, ibu kades se kabupaten Aceh tenggara yang mengikuti sosialisas Kelas Pengasuhan kelompok BKB Kabupaten Aceh tenggara.

Begitupun Husni Thamrin turut prihatin dan mengajak semua stakeholder untuk bekerja sama, bekerja keras, terutama di Aceh Tenggara.

Kondisi menyedihkan kita, khususnya di kabupaten Aceh tenggara ini dari 23 Kabupaten/kota ada 10 Kabupaten malah prevalensi Stunting tambah banyak bukan tanpa menurun”, ujar Husni.

Kabupaten Aceh Tenggara dari 34,1% preferensinya jumlah anak stuntingnya di 2021 malah tambah banyak di tahun 2022 menjadi 36,7% jadi bukan menurun tambah banyak, menjadi 2,6 6% naik tingkat”, ujar Husni Thamrin lagi.

Dikatakan Plt Kaper BKKBN Aceh, Aceh bisa kita turunkan dua angka, kalau Aceh tenggara ini malah naik 2,6 kalau di Aceh sekarang posisinya 31,2 sedangkan sekarang kita di Aceh tenggara 36,7.

Husni menjelaskan, ternyata bahasa ibu-ibu yang hamil itu kekurangan energi kronis rata-rata melahirkan anak yang cantik tapi kekurangan gizi kronis yang menyebabkan anak tersebut Stunting.

Makanya tadi disebut golden x untuk bagaimana pencegahan stunting itu pada 1000 hari pertama kehidupan 270 pada kehamilan kemudian lahir rupanya anaknya cantik kita bisa intervensi hanya sampai pada 730 hari setelah itu enggak akan bisa intervensi lagi”, tandasnya

Dikatakannya, hasil survei secara medis sudah melihat 0,0 sekian persen hanya bisa di intervensi jadi kita hanya punya kesempatan 1000 hari pertama kehidupan dari mulai hamil sampai anak berusia 2 tahun, waktu kita intervensi lahir lebih 10 1 kita intervensi lahir 10 10 kita intervensi lahir apalagi di Aceh tenggara banyak juga ada ibu-ibunya yang hamil sekian persen maka dari itu mengacu pada pendekatan hulu ke hilir, dari mulai remaja pasca persalinan ya jangan sampai adanya anemia.

Ada beberapa hal yang secara metodologi itu harus dipersiapkan apabila nanti akan mau hamil, dan apalagi kalau anak kita mau menikah”, ujarnya seraya mengingatkan,

Disini ini ya kalau untuk prewedding, gimana Bu ya banyak mau sewa mobil kayak mobilnya harus Alphard ya untuk foto-foto aja tuh bajunya ada berapa itu semua buka yang utama, tapi jangan lupa kita utamakan gizi yang berkualitas untuk calon pengantin dari anak kita dan calon bayi yang akan dilahirkan.Itu penting, ulas Husni Thamrin.

Sedangkan, Kadis PPKB Aceh tenggara Budi Afrizal SKM.MKM dalam sambutannya mengatakan, maksud dari berkumpulnya kita disini semua, bagaimana memikirkan di Aceh Tenggara ini angka stunting turun, cepat turun.

Berbicara tentang stunting, Angka stunting di Aceh Tenggara tinggi. Inilah tugas kita semua memikirkan cara menurunkan sehingga bisa kita capai target pemerintah.
dipakai Pemerintah menargetkan angka stunting di Indonesia turun 14 persen di tahun 2024″, katanya. ( Humas BKBN Aceh/Kas)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *