SUWA. Surabaya – Kota Surabaya dikenal kota Pahlawan jadi catatan penting bagi sejarah PJI (Persatuan Jurnalis Indonesia).
Tanggal 20 Agustus 1998 di kota ini beberapa wartawan senior, diantaranya Bung Darwin Hulalata (Alm), Bung Robin Ramlan Purba (Alm), Bung Bambang Rukmono (Alm), Bung Chandra Noktah (Alm), Bung Abas Fauzi (Alm), Bung Agus Purwanto (Alm), Bung Victor Junius Tarigan, Bung Amir Chandra, Mbak Aniek, Bung Qoiriah dan masih ada beberapa rekan lain, semua bersepakat mendirikan PJI yang hari ini berusia 23 tahun.
Demikian kata Ketua Umum PJI Hartanto Boechori dalam release pers diterima media SUWA Nusantara.
Sejak berdiri sampai saat ini, sambung Ketum PJI ini, PJI konsisten menempatkan pusatnya (DPP/Dewan Pimpinan Pusat) di Surabaya.
PJI MEWARNAI DAN MENAHKODAI PERISTIWA JURNALISTIK NASIONAL BERSEJARAH
Hartanto Boechori menyebut beberapa catatan berikut PJI ini terus mengepak sayap mengemban amanat profesionalisme wartawan.
Berbagai peristiwa jurnalistik bersejarah diwarnai bahkan “dinahkodai” PJI, diantaranya mengawal aktif dan intens pembahasan RUU (Rancangan Undang-Undang) No. 40 tahun 1999 tentang Pers. Ketua Badan Perumus KEWI (Kode Etik Wartawan Indonesia) pada 5-7 Agustus di Bandung (ditandatangani 6/8). Dan kemudian untuk mengakomodir kepentingan Dewan Pers terkait kalimat “kode etik jurnalistik” dalam pasal 15 UU Pers, maka disepakati perubahan KEWI menjadi Kode Etik Jurnalistik (KEJ) yang hari ini dijadikan pedoman moral etika Pers.
PJI juga ikut memperjuangkan Undang-undang Pers agar diperlakukan sebagai “Lex specialis derogat legi generali” (ketentuan hukum bersifat khusus mengesampingkan hukum bersifat umum). Papar Ketum PJI.
Dan banyak lagi lainnya.
*PJI MENCERDASKAN PERS NASIONAL*
PJI konsisten menggelar berbagai bentuk pembelajaran nilai-nilai jurnalistik melalui diklat/seminar/workshop/lainnya. Sebagian diantaranya 25 Agustus 2002 di Taman Surya Surabaya (150 peserta). 16 Februari 2003 di Tanah Mas Semarang Jawa Tengah (200 peserta). 14-15 Februari 2015 di Pusdikmar Gunungsari Surabaya (200 peserta). 25-26 Februari 2017 di Sengkaling Malang (250 peserta). NB. Narasumber Utama Anggota Dewan Pers Imam Wahyudi. 25 Agustus 2019 di Gedung BK3S Surabaya (60 peserta). 6 & 13 Desember 2020 (masa Pandemi Covid19) di Hotel Narita Surabaya (@60 peserta) dan msih banyak giat jurnalistik lainnya. PJI juga menyentuh masyarakat dengan berbagai acara sosial kemasyarakatan (Bakti sosial pembagian sembako gratis dan lain-lain).
*PJI HADIR PENUH DALAM WORLD PRESS FREEDOM DAY 2017 (WPFD 2017) 1-4 MEI 2017*
PJI hadir penuh setiap hari, pagi sampai selesai malam hari (1-4 Mei 2017) dalam perhelatan World Press Freedom Day 2017 (Hari Kebebasan Pers Dunia 2017) di Senayan Jakarta. Organisasi Wartawan lain yang hadir dan pro aktif, PWI, AJI dan IJTI. Perwakilan Pers/Organisasi Pers dari seluruh dunia (khususnya 193 Negara anggota Unesco), hadir dalam Acara Pers Dunia yang setiap tahun dirayakan bergilir itu.
*MUNAS I PJI*
22 September 2006 Musyawarah Nasional Pertama PJI (Munas I PJI) di Hotel Elmi Surabaya. Panitia Pengarah (Steering Commite) menetapkan 2 kandidat/Calon Sah Ketua Umum; Bung Darwin Hulalata (Petahana, Alm.) dan Bung Hartanto Boechori Kepala Departemen Pusat Usaha Pers dan Koperasi PJI. Namun sesaat sebelum pemilihan dimulai, Bung Hartanto mengundurkan diri dan mendukung Darwin Hulalata (Alm) sebagai Ketua Umum PJI, sehingga Bung Darwin Hulalata terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum PJI Periode 2006-2011.
*RDPN I PJI*
Agustus 2016 Ketua Umum PJI, Bung Darwin Hulalata wafat. Sekjen PJI Haddy J.Y. Warokka jauh hari sebelumnya telah mendahului. Maka sesuai AD/ART PJI, pada 6 November 2016 diadakan Rapat Dewan Pleno Nasional PJI Pertama (RDPN I PJI) di Hotel C;eo Jemursari Surabaya, dihadiri Dewan Pleno Nasional yang sah. Dalam RDPN I PJI, Bung Hartanto Boechori secara aklamasi didaulat menjadi Ketua Umum PJI dengan kewenangan menyusun perubahan Pengurus DPP PJI, serta mempersyaratkan kewajiban paling lambat 31 Maret 2019 telah melaksanakan Munas II PJI.
*PERAYAAN 19 TAHUN PJI*
PJI baru sempat merayakan Ulang Tahun ke 19 secara semarak dan mengundang Forkopimda Jawa Timur pada tanggal 22 Desember 2017 di Gedung BK3S Surabaya. Hadir Forkopimda Jatim lengkap. Sambutan Gubernur Jatim diwakili Kepala Bakesbangpol Prov. Jatim, Jonathan Judyanto.
*PERAYAAN 20 TAHUN PJI & UKW PJI ke 2 DIBUKA MENTERI KOMINFO*
Ulang tahun PJI ke 20 dirayakan lebih semarak di Golf Graha Family-Club House Surabaya (23-24 Des 2018), diisi acara UKW PJI ke-2 (Uji Kompetensi Wartawan Anggota PJI angkatan ke 2). UKW dibuka Menteri Kominfo yang diwakili Direktur Media Kementerian Kominfo. Hadir pula Perwakilan Kapolri serta Forkopimda Jawa Timur dan Surabaya.
*MUNAS II PJI & UKW PJI KE-3 DIBUKA PRESIDEN RI*
Alhamdullilah Munas II PJI bisa dilaksanakan tepat waktu sebagaimana amanat RDPN I PJI. 29-31 Maret 2019 terlaksana Munas II PJI di Golf Graha Family Club House Surabaya. Uniknya, dalam Munas ini, Bung Hartanto Boechori tidak mencalonkan diri sebagai kandidat Ketua Umum, namun didaulat secara aklamasi untuk tetap memimpin PJI.
Setelah laporan pertanggung-jawaban Ketua Umum PJI dan Kepengurusan DPP PJI dinyatakan demisioner, bung Hartanto mempersilahkan seluruh anggota yang merasa punya kemampuan dan mau agar mendaftarkan diri sebagai Calon Ketua Umum PJI untuk dilakukan pemilihan secara demokratis. Bung Hartanto sendiri tidak mendaftar.
2 orang Pendiri PJI yang dicalonkan, menolak dan meminta agar Bung Hartanto memimpin PJI. Demikian pula semua anggota, Perwakilan DPD Provinsi dan DPC Kabupaten/Kota serta Perwakilan DPP PJI. Seluruhnya secara aklamasi meminta Bung Hartanto Boechori melanjutkan memimpin PJI.
Diawali delegasi Provinsi NTT, dilanjutkan delegasi Provinsi Maluku Utara, Kalimantan Timur, Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, DKI, Banten, Sulawesi Selatan, NTB, beberapa delegasi Kabupaten/Kota dan ditutup delegasi DPP PJI. Seluruhnya mendapuk Hartanto Boechori menjadi Ketua Umum PJI. Hanya perwakilan PJI Provinsi Jambi berhalangan hadir. Awalnya Provinsi Jambi akan memberangkatkan 3 delegasinya.
UKW PJI KE-1 SAMPAI KE-6
Sampai saat ini PJI telah menggelar 6 kali UKW (Uji Kompetensi Wartawan) bersama Lembaga Uji yang direkomendasi Dewan Pers.
– UKW PJI ke 1 di Gedung BK3S Surabaya (18-19 Nov. 2018). Dibuka Anggota Dewan Pers Imam Wahyudi, ditutup Ketua Umum PJI Hartanto Boechori.
– UKW PJI ke 2 di Golf Graha Family-Club House Surabaya (23-24 Des 2018), dibarengkan perayaan 20 tahun PJI. UKW dibuka Menteri Kominfo yang diwakili Direktur Media Kementerian Kominfo dari Jakarta ,Siti Meiningsih dan ditutup Ketua Umum PJI Hartanto Boechori.
– UKW PJI ke 3 di di Golf Graha Family-Club House Surabaya (29-31 Maret 2019), dibarengkan Munas II PJI. Munas dan UKW dibuka Presiden RI yang diwakili Direktur Media Kementerian Kominfo, Siti Meiningsih serta mendapat Ucapan Selamat Ketua Dewan Pers langsung dari Kuala Lumpur Malaisia. UKW ditutup Ketua Umum PJI Hartanto Boechori (31/3/2019 ).
– UKW PJI ke 4 di Pos 2 PJI/Café Skut Sidosermo Surabaya (15-16 Des. 2019), dibuka dan ditutup Ketua Umum PJI Hartanto Boechori.
– UKW PJI ke 5 di Gedung Kominfo Tulungagung Jawa Timur (6-8 Maret 2020), dibuka Bupati Tulungagung Maryoto Bhirowo, ditutup Wakil Ketua Dewan Pers Hendry Ch. Bangun.
– UKW PJI ke 6 (26-27 Maret 2021) di Hotel Indramayu Jawa Barat. UKW dibuka Anggota Dewan Pers Asep Setiawan dan Perwakilan Bupati Indramayu, serta ditutup Ketua Umum PJI Hartanto Boechori..
– Keberlanjutan Program UKW PJI sempat terdampak Pandemi Covid19.
*PJI BUKAN ORGANISASI PROFESI “PENGEMIS”*
Saya tegaskan kembali, anggota PJI boleh berbangga, *SEMUA KEGIATAN DPP PJI TIDAK DIDANAI DENGAN “MENGEMIS” ATAU MENGEDARKAN PROPOSAL MINTA-MINTA BANTUAN DANA*.
PJI mengembangkan konsep jauh berbeda bahkan bertolak belakang dengan “Organisasi Kebanyakan” yang konotasinya, “ujung-ujungnya cari duit” dan sebagian besar untuk kepentingan pribadi Pengurus di atas. Anggota dijadikan “Kuda Tunggangan”, Pengurus di atas yang memakan hasilnya. Dan berbagai konotasi negatif lain tentang “Organisasi” yang telah menjadi rahasia umum.
PJI membudayakan kebersamaan anggota. Kekompakan. Untuk perputaran roda organisasi, PJI memperkuat Departemen Pusat Usaha Pers PJI, Departemen Koperasi dan Kemitraan, serta Departemen Hukum dan Ham PJI. Saya berharap beberapa waktu kedepan, roda organisasi PJI “berputar otomatis”.
Walau demikian bukan berarti PJI mengharamkan bantuan. Kalau ada pihak yang ingin menyumbang PJI tanpa embel-embel tendensi, PJI menerima dengan tangan terbuka.
PJI juga tidak menolak bila ada instansi yang memang menganggarkan dana CSR untuk membantu perjuangan PJI, misalnya membiayai Uji Kompetensi (UKW) anggota PJI dan lainnya yang bersifat positif. Atau bekerjasama melaksanakan kegiatan bakti sosial misalnya dan lain-lain. Tentunya PJI membuka diri.
Tahun ini tidak mungkin kita menyelenggarakan Perayaan 23 tahun PJI secara tatap muka. Saya berharap seperti biasa, semua anggota kompak berkreasi mengangkat dan mempublikasikan HUT PJI ke-23 ini di media masing-masing.
Saya bangga kekompakan anggota PJI. Kekompakan menjadi “mesin turbo” perkembangan dan kebesaran PJI.
Persatuan Jurnalis Indonesia…..!!
P J I, Penegak Pilar Demokrasi.
Salam,
Ketua Umum PJI.