Daerah  

Kaper BKKBN Aceh: Angka Stunting di Simeulue  Naik. “Ini bahaya “

SIMEULUE.suwanusantara.com – Kepala Perwakilan BKKBN Aceh, Sahidal Kastri mengatakan, angka stunting di Simeulue dibanding dari tahun sebelumnya, grafiknya naik. “Ini bahaya,”. Maka semua pihak, terutama  stakeholder di Simeulue harus  berupaya keras menurunkannnya.

Hal ini diungkapkan Kepala Perwakilan BKKBN Aceh, Sahidal Kastri, saat membuka  acara sosialiasi pencegahan stunting yang digelar oleh BKKBN Aceh di Simeulue, Kamis (9/3/2023,

Pada acara ini hadir juga mantan Anggota DPR RI 2014-2019 H. Muslim Ayub dan Ketua Fraksi Partai Golkar DPR Aceh, Ali Basrah.

Kegiatan Pengembangan Bina Keluarga Balita (BKB) Center Off Excellence (CEO) dalam rangka percepatan penurunan stunting di Kabupaten Simeulue. Sedangkan CEO adalah satu program bantuan yang diperuntukkan dan fokus kepada kelompok BKB.

Acara sosialiasi  ini  diikuti mayoritas kaum perempuan itu  mengatakan, angka stunting di Simeulue dibanding dari tahun sebelumnya, grafiknya naik. “Ini bahaya,” ujar Sahidal Kastri.

Sedangkan Ketua Fraksi Partai Golkar DPR Aceh, Ali Basrah, mengharapkan, adanya perhatian dan penanganan khusus dari semua kalangan untuk menekan bahkan meniadakan stunting di Simeulue dan kabupaten lain di Provinsi Aceh.

 

Minta Tambahan Anggaran dari APBA

Sahidal Kastri pada kesempatan itu meminta kepada Ali Basrah selaku anggota Banggar DPRA, dapat membantu penurunan angka stunting di Simeulue melalui penambahan anggaran bersumber dari APBA sehingga mencukupi sesuai program.

Menjawab harapan dari Kepala BKBBN Aceh, Ali Basrah yang menjadi pembicara dalam kegiatan itu berjanji akan mendorong Pemerintah Aceh agar menyediakan anggaran yang cukup untuk program-program penurunan stunting.

“Upaya menurunkan stunting di Aceh, termasuk di Simeulue  harus melibatkan semua stakeholder. Jadi kita semua harus terlibat, termasuk masyarakat,” kata Ali Basrah yang juga Ketua Fraksi Golkar DPR Aceh.

Sementara itu mantan Anggota DPR RI Muslim Ayub menyampaikan seputar stunting di Simeulue. Kata Muslim, hal paling utama yang  penting menjadi perhatian, adalah kewajiban orang tua di Simeulue dan Aceh pada umumnya dalam menangani bayinya sejak dalam kandungan, baru dilahirkan hingga berusia dua tahun dan seterusnya.

“Asi adalah asupan paling menentukan bagi masa depan anak-kita. Untuk itu para ibu harus memberi asi kepada bayinya hingga berusia dua tahun. Dan ketika ibu hamil, harus menjaga asupan gizi,” lanjut Muslim.

Hadir juga pada acara ini, Anggota DPRK Simeulue  Andi Millian, Kadis BPMD Simeulue dan undangan lainnya. (R/Kas).

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *