SUWA. Banda Aceh – Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Aceh menggelar apel Hari Relawan PMI ke-14 dan mengenang 16 Tahun Tsunami Aceh di Markas PMI Aceh jalan Ajuen Jeumpet, Kecamatan Darul Imarah, Aceh Besar, Sabtu (26/12/2020).
Acara dimulai pukul 9.30 sampai 12.00 itu dilaksanakan sederhana dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan yang ketat, mamakai masker dan menjaga jarak.
Dimulai dengan apel hari relawan, dilanjutkan acara silaturrahmi dan diskusi Pengurus PMI Aceh dengan Pengurus PMI kabupaten/kota se-Aceh serta para relawan masa konflik bersenjata dan relawan bencana tsunami 2006. Diakhiri dengan makan bersama dengan menu khas Aceh , kuah beulangong
Turut hadir pada acara ini mantan ketua PMI Aceh, Bustari Masur, Firdaus, dan tokoh-tokoh Aceh Tgk.H.Faisal Amin, Tantawi Ishak dan sejumlah tokoh PMI Aceh lainnya. Juga hadir Wakil Walikota Sabang, Drs. Suradji Junus,selaku Ketua PMI Kota Sabang.
Ajang silaturrahmi ini dipandu Sekretaris PMI Aceh Edwar M. Nur dan tanya jawab dipandu, Nasir Nurdin berlangsung dalam suasana kekeluargaan.
Pertemuan ini jadi ajang melepas kangen sesama relawan yang lama tak ketemu dan berbagi cerita bagaimana suka dukanya mengevakuasi mayat-mayat korban konflik bersenjata di Aceh. dan mengevakuasi mayat korban tsunami 2006 yang ribuan orang.
Bahkan dua rang relawan sangat terharu, terisak, menumpahkan air mata saat menceritakan kenangan masa-masa konflik, sudah mengevakuasi korban, malah dijemur dan dipukul sama TNI, meski sdh memakai baju PMI, saat tugas relawan di lapangan hanya makan mie instan.
Namun tetap ikhlas bekerja untuk membantu para korban baik masa konflik, tsunami maupun korban banjir di berbagai daerah.
Bekerja ikhlas tanpa di gaji.Seperti diceritakan pak Poli, relawan Aceh di Banda Aceh dan Junaidi, relawan di Aceh Barat.
Selain itu ada Nurdin relawan dari Bireun, Syahrial, relawan sekaligus korban tsunami di Banda Aceh.
Namun semua relawan mengakui sangat bahagia dan senang melihat orang yang dibantu bisa tersenyum.
Merajut Kebersamaan dan Mebenahi PMI Aceh
Ketua PMI Provinsi Aceh, Mudani Yusuf, SE dalam sambutannya mangapresiasi atas berterimakberlll kasihpengurus PMI dari berbagai daerah kabupaten /kota yang sudah hadir secara suka rela dengan biaya suka rela juga. Dan tidak menduga bisa hadir semua yang jauh dari luar Banda Aceh, seraya mengucapkan terima kasih kepada semua relawan setia PMI.
Murdani juga memandu untuk mengirimkan bacaan Al-Fatihah kepada almarhum Sanusi Maha, Selaku mantan Ketua Relawan PMI Aceh pasca Tsunami.
Kegiatan silaturrahmi relawan konflik Aceh dan relawan bencana tsunami ini, kata Murdani, sebagai upaya merangkul bersama seluruh relawan yang ada di Aceh.
” Karena motto kami sebagai Ketua PMI Periode ini ” Merajut Kebersamamaan Melakukan Pembenahan Besar- Besaran””, kara Murdani Yusuf disela-sela acara.
PMI Aceh sudah ada program tetap, selain menangani kebencanaan, juga tetap melakukan donor daran dan akan membentuk wadah relawan yang usia 35 tahun ke atas, karena tidak lagi masuk di KSR.
Persoalan pembenahan PMI ke depan, kata Murdani Yusuf, pihaknya tetap mempedomani AD/ART, ada PO02 tentang organisasi.
” Kita akan start dengan aturan-aturan yang ada. Ingin mengepak sayap PMI ini di Aceh sampai ke kecamatan. InsyaAllah enam bulan ke depan masa kepemimpinan kami harus terbentuk di kecamatan-kecamatan seluruh Aceh yang belum terbentuk”, katanya.
Sedangkan PMI kabupaten/kota se- Aceh sudah terbentuk semua, hanya ada satu yang fakum, di Aceh Tengah karena tidak melakukan musyawarah kabupaten.
Nantinya di pertengahan bulan Januari 2021 kita tunjuk plt. Ketua PMInya untuk membuat musyawarah membentuk kepengurusan, tambah Murdani Yusuf yang juga mantan anggota DPR Aceh.periode 2014-2019 ini.(kas)