Daerah  

Seluruh Korban Hanyut Banjir Krueng Brayuen Ditemukan

Jasad Santri WN Malaysia Dievakuasi di Tengah Badai”.

KOTA JANTHO – Upaya pencarian secara marathon oleh Tim Gabungan sejak Kamis (25/08/2022) jelang petang terhadap empat santri yang menjadi korban terseret banjir bandang Krueng Brayeun, akhirnya berbuah sempurna. Empat orang santri Raudhatul Quran Gampong Lamsiteh Kecamatan Darul Imarah, Aceh Besar, semuanya berhasil ditemukan. Terakhir ditemukan adalah Fakhrulrazi (20) santri dari Malaysia.
Khusus Fakhrulrazi ditemukan di perairan lepas pantai kawasan Lhokseudu. Jasad korban ditemukan oleh nelayan dalam kondisi mengapung. Saat yang sama kawasan itu sedang dilanda badai dan hujan lebat. Akibatnya, tim evakuasi dituntut di tengah terjangan badai dan gelombang, saat berupaya melakukan evakuasi.
Proses evakuasi di tengah badai itu nyaris berlangsung selama empat jam lebih terhitung sejak pukul 09.10 WIB. Karena kondisi cuaca yang ekstrem termasuk ombak besar di kawasan Layeun dan Leupung. Jasad Fakhrulrazi didaratkan di Lampuuk Kecamatan Lhoknga, Aceh Besar atau sekitar 10 kilometer dari lokasi ditemukan.
Sebelumnya lima orang santri Raudhatul Quran yang sedang mandi di Bendung Brayeun tergulung banjir bandang. Saiful Amani (23) dari Kota Fajar Aceh Selatan berhasil selamat sejenak berhasil menepi diantara gulungan arus banjir. Sementara empat orang lainnya menghilang ditelan arus. Tim pencari akhirnya berhasil menemukan Ahmadal Hadi (17) dari Gampong Lamhasan Peukanbada , Aceh Besar dan M Reza Asri (18) warga Lamjabat Kecamatan Meuraksa Banda Aceb, Jumat (26/08/2022) secara terpisah di waktu yang berbeda.
Pencarian lalu dilanjutkan, hingga Sabtu (27/08/2022) pagi sekitar pukul 08.00 WIB ditemukan Darazatul Aulia (17) warga Gampong Rumah Panjang Kuala Batee, Abdya. Ketiga korban yang ditemukan dalam kondisi meninggal itu masih dalam area Krueng Brayeun yang bermuara ke laut seputaran Lamsayeun atau Lamsenia.
Sekitar satu jam usai penemuan Darazatul Aulia, tim pencari mendapat kabar dari nelayan ada jasad yang mengapung di lepas pantai Lamsayeun. Tim evakuasi sangat berhati hati untuk mengungkap identitas, karena juga ada korban nelayan tenggelam di Aceh Jaya.
Belakangan dipastikan jika jasad yang mengapung ditengah terjangan badai itu adalah Fakhrulrazi, santri Raudhatul Quran yang hilang saat tergulung banjir bandang. Proses evakuasi Fakhrulrazi itulah yang berlangsung dramatis di tengah deraan badai dan gelombang tinggi. Akhirnya diambil kesimpulan, jasad didaratkan di Lampuuk. “Berdasarkan laporan terbaru dari Kalak BPBD Aceh Besar, Alhamdulillah keempat korban sudah berhasil ditemukan,” ujar Muhammad Iswanto, Pj Bupati Aceh Besar mengonfirmasi penemuan tersebut.
Iswanto menjelaskan, korban ketiga ditemukan pukul 08.10 Wib di kawasan Sarah. Berselang satu jam kemudian korban keempat juga berhasil ditemukan di kawasan laut Lhok Seudu. Sementara dua korban lainnya telah ditemukan pada Jumat kemarin.

Korban ketiga merupakan santri asal Aceh Barat Daya (Abdya) atas nama Darazatul Aulia. Atas kesepakatan keluarga jenazah korban dibawa ke RSUZA untuk dimandikan sebelum dibawa pulang ke kampung asal di Abdya.
Sedangkan korban keempat merupakan santri asal negeri jiran, Malaysia. Saat ini keluarga korban dilaporkan sedang dalam perjalanan dari Malaysia menuju Banda Aceh.
Muhammad Iswanto dalam pernyataannya menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang tinggi kepada seluruh pihak yang terlibat dalam pencarian, baik tim dari Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), tim BPBD, TNI, Polri, tim Dinsos Aceh, Dinsos Kabupaten Aceh Besar, Dinas Kesehatan, Muspika Leupueng hingga masyarakat sekitar lokasi kejadian. “Alhamdulillah atas dukungan semua pihak seluruh korban berhasil ditemukan dan dievakuasi,” ujar Iswanto.
Sementara Kepala Pelaksana BPBD Aceh Besar Ridwan Jamil dalam laporannya menyebutkan, korban keempat ditemukan oleh nelayan di kawasan laut Lhokseudu, Leupueng. Kawasan laut Lhok Seudu diketahui merupakan muara dari Krueng Brayeun, lokasi keempat korban terseret arus.
Korban atas nama Fakhrulrazi (20) itu kemudian berhasil dievakuasi dan didaratkan di Pantai Lampuuk pukul 13.10wib.
Proses evakuasi korban keempat disebut berjalan sulit mengingat kawasan itu sedang diterpa badai dan hujan deras. “Namun berkat usaha semua pihak, Alhamdulillah korban kemudian berhasil dievakuasi,” kata Ridwan Jamil.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *