Wisata  

The 6th International Food Festival 2023 Resmi Dibuka

Kuliner adalah hidangan hasil dari proses pengolahan, membuat, dan meracik suatu masakan. Hidangan tersebut bisa berupa makanan dan minuman. Kuliner merupakan sebuah daya tarik suatu negara untuk memikat para wisatawan asing untuk singgah dan mencicipinya. Setiap negara memiliki kuliner khas dan unik yang bisa dinikmati oleh para wisatawan. Apalagi makanan merupakan kebutuhan pokok yang dibutuhkan tubuh manusia untuk beraktivitas sehari-hari sebagai sumber energi.

Wisata kuliner merupakan salah satu jenis wisata yang berperan penting dalam meningkatkan jumlah wisatawan yang datang, selain wisata alam, tradisi, dan sejarah. Oleh sebab itu, wisata ini harus didorong sedemikian rupa agar bisa memikat wisatawan untuk menyantap kuliner khas negara-negara yang dikunjunginya.

Wisata kuliner juga berperan penting dalam meningkatkan sektor perekonomian suatu negara. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) sedang giat-giatnya mendongkrak pariwisata Indonesia agar kembali bersinar.

Pasca covid-19, perekonomian pariwisata Indonesia sedang tidak dalam kondisi baik-baik saja, tak terkecuali pada sektor pariwisata yang berhubungan dengan UMKM. Masyarakat didorong untuk mulai kembali usaha mereka yang sempat pasif dan lesu akibat kurangnya wisatawan yang datang terutama UMKM yang berada diwilayah kunjungan wisata.

Salah satu cara untuk memulihkan hal tersebut adalah dengan cara mengadakan event atau festival untuk menarik kembali minat pemilik UMKM agar semangat membuka kembali usahanya, serta menghimbau untuk para wisatawan untuk berkeliling Indonesia dan mancanegara. Seperti event yang diadakan oleh Universitas Syiah Kuala yang disponsori oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh, dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Aceh yakni event The 6th International Food Festival 2023. Event ini diselenggarakan selama tiga hari yakni 9-11 juli 2023 dan berlokasi di halaman AAC Dayan Dawood Unsyiah.

Event ini bertujuan untuk mengenalkan berbagai macam kuliner khas dari beberapa negara yakni ada dari negara Malaysia, Thailand, Nigeria, Turkiye, Krygistan, Jepang, Korea, dan lain-lain. Ada juga UMKM lokal yang ikut ambil bagian dalam event ini.

Event ini turut dihadiri oleh Agussabti sebagai wakil rektor 1 Bidang Akademik Unsyiah, Mustanir sebagai wakil rektor 3 Bidang Kemahasiswaan dan Kewirausahaan Unsyiah, President of IMT-GT Ahmad Martadha Mohamed, Vice President of Student Development and Alumni Affairs Prince of Sonkla University Wirote Youravong, dan Cut Nurmarita sebagai sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh.

Peserta IMT-GT mengunjungi salah satu stand kuliner IFF 2023

The 6th International Food Festival 2023 yang merupakan event tahunan, kali ini mengusung tema “Spicing up the world, promoting global food heritage to embrace harmony” dan dengan tagline “come for the food, stay for the fun”.

Event dibuka dengan sebuah tarian Ranup Lampuan yang dipersembahkan oleh Sanggar Putroe Phang Universitas Syiah Kuala. Kemudian kata sambutan disampaikan oleh Sarayudis selaku ketua komite the 6th IFF 2023.

Event ini diharapkan dapat menjadi jembatan untuk mempromosikan dan memperkenalkan budaya-budaya melalui makanan dan minuman dan merangkul semua jenis makanan dari berbagai negara dalam satu wadah. Pada tahun ini, IFF berkolaborasi dengan IMT-GT carnival yang ke-22 yang kali ini Unsyiah ditunjuk sebagai tuan rumah. Event ini juga berkolaborasi dengan Aceh Culinary Festival 2023 yang diselenggarakan oleh Disbudpar Aceh sebentar lagi akan dilaksanakan yakni pada tanggal 14-17 juli 2023.

Selama IFF ini berlangsung, event akan memperkenalkan dan menyajikan kurang lebih 40 stand makanan dan minuman, termasuk stand UMKM binaan Unsyiah yang berjumlah 8 stand dan UMKM lokal berjumlah 14 stand, stand mahasiswa asing berjumlah 11.

Selain menjadi ajang event kuliner, IFF juga akan dimeriahkan dengan berbagai macam agenda menarik open stage, cooking demo, talkshow, penampilan budaya, perlombaan, dan parade mahasiswa international Unsyiah.

Kemudian kata sambutan disampaikan oleh Muzailin Affan selaku ketua Kantor Urusan Internasional Unsyiah. Beliau menyampaikan bahwa Unsyiah kembali hadirkan event tahunan ini yang seharusnya IFF ini menjadi agenda kegiatan Dies Natalis Unsyiah yakni pada bulan September. Namun pada tahun ini, sesuai dengan kesepakatan dengan pihak IMT-GT dan Disbudpar Aceh yang berkolaborasi dengan IFF, maka event ini diselenggarakan diwaktu yang sama.

Berikutnya kata sambutan disampaikan oleh Cut Nurmarita selaku sekretaris Disbupar Aceh. Beliau mengatakan bahwa sangat merasakan nuansa internasionalnya dan apresiasinya karena telah menjadi bagian untuk memajukan sebuah pariwisata. Karena untuk memajukan pariwisata membutuhkan dukungan 3 kriteria, diantaranya Aksesibilitas, Amenitas, dan Atraksi.

Aksesibilitas yakni bagaimana ketersediaannya sarana transportasi, terutama transportasi ke lokasi destinasi wisata. Amenitas terkait dengan bagaimana hotel dan rumah makan tersedia. Atraksi adalah sebuah wadah untuk promosi dan memperkenalkan berbagai macam wisata.

“IFF 2023 ini merupakan bagian dari dukungan yakni atraksi. Target besar dari Disbudpar Aceh tahun ini adalah ingin mendatangkan 2,5 juta wisatawan ke Aceh. Target ini tentunya butuh dukungan dari berbagai kalangan, dalam hal ini Unsyiah telah mengadakan IFF dan kami sangat mengapresinya” tutur Cut Nurmarita.

Cut Nurmarita selaku sekretaris Disbupar Aceh saat menyampaikan kata sambutan di IFF 2023

Dalam kesempatan yang sama, beliau juga menambahkan bahwasanya Disbudpar akan menyelenggarakan Aceh Culinary Festival yang berlokasi di Taman Sulthanah Safiatuddin. ACF 2023 akan menampilkan makanan tradisional Aceh dari 23 kabupaten/kota. Event ACF diselenggarakan sebagai bentuk upaya merawat, melestarikan, dan memajukan kebudayaan, karena kuliner merupakan bagian dari sebuah kebudayaan.

Terakhir, kata sambutan dari Agussabti selaku wakil rektor 1 Unsyiah sekaligus secara resmi membuka event IFF 2023.

“Harapan dari terselenggaranya event IFF 2023 ini adanya sebuah wilayah atau kawasan makanan internasional yang tidak terbatas dalam minggu ini saja. Apalagi mahasiswa asing di Unsyiah sudah hampir 100 lebih. Jika mereka rindu makanan dari negara mereka, sudah ada tempat untuk mencicipinya. Mungkin mereka juga bisa ikut membantu mempromosikan kuliner tradisional dari negara negara mereka sendiri” jelas Agussabti.

Kemudian, Agussabti mengajak seluruh tamu undangan untuk dapat kembali menaiki panggung utama untuk bersama-sama secara resmi membukan event The 6th International Food Festival 2023. (Redaksi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *