BANDA ACEH.Suwanusantara.com – Gubernur Aceh mengharapkan pertemuan Rekonsiliasi Stunting Tingkat Provinsi Aceh yang berlangsung di Hermes Palace Hotel Banda Aceh 4 sampai 5 September 2022 dapat memacu Penurunan Stunting di Aceh yang saat ini masih tinggi,yakni 33,2 persen dan nasional masih 24 persen.
“ Adanya kegiatan Rekonsiliasi Stunting Tingkat Provinsi Aceh ini kita harapkan semua stakeholder terkait dapat bergerak cepat menurunkan stunting di Aceh, yang kita harapkan bisa turun tiga persen pertahun. Dimana di Aceh angka stunting masih sangat tinggi 33,2 persen. Sementara secara nasional masih 24 persen. Diharapkan pada tahun 2024 nanti angka stunting ini menurun jadi 14 persen.”
Harapan ini diungkapkan Gubernur Aceh diwakili Staf Ahli Gubernur Aceh, Ir.Iskandar Syukri, M.Si usai membuka secara resmi acara Pertemuan Rekonsiliasi Stunting Tingkat Provinsi Aceh yang dihadiri 95 peserta terdiri dari para Ketua Bappeda kabupaten/kota se Aceh, para Kepala OPD-KB dan Tim Percepatan Penurunan Stunting Aceh dan kabupaten/kota serta para tamu undangan dari SKPA dan instansi terkait mitra kerja.
Pada acara yang diselenggarakan BKKBN Aceh ini, para pejabat Daerah tampak hadir Plh.Keplala BKKBN Aceh Husni Thamrin SE.MM beserta jajarannya;
Perwakilan dari MPU Aceh, Majelis Adat Aceh, Aster Kasdam Iskandar Muda, Ketua IDI Aceh dan perwakilan Organisasi Masyarakat (Ormas); Tim Penggerak PKK Aceh, Dinas Kesehatan Aceh, Dinas Sosial, Inspektur, serta pimpinan SKPA terkait lainnya, Perwakilan UNICEF, para akademisi dan pimpinan lembaga vertical.
Ketua Panitia Rekonsiliasi Tingkat Provinsi Aceh, Dini Ramadini S.Sos didampingi Humas BKKBN Aceh kepada media ini menyebutkan, pertemuan berlangsung dua hari, tanggal 4 dan 5 Sepetember 2022.
“Panitia menggelar acara ini dua hari menghadirkan tujuh orang pakar sebagai pemateri yang ahli di bidangnya. Diikuti 95 orang peserta dari utusan kabupaten kota se-Aceh. Peserta juga selain diberikan konsumsi selama acara juga diberikan uang saku dan trasnportasi local”, kata Dini yang dibenarkan oleh Rahmat.
Rekonsiliasi yang mendapat perhatian serius dari para peserta di hari pertama diisi dua pemateri yaitu Kepala BKKBN Aceh Drs. Sahidal Kastri, M.Pd yang diwakili oleh Plh.Kepala Husni Thamrin SE.MM dan Ketua Bappeda Simeulue Abdul Karim, S,Pd,M.Pd. Sedangkan hari kedua, dilanjutkan dengan penyajian lima pemateri masing-masing dengan topik-topik berbeda yaitu Ketua TPPS Provinsi Aceh dengan moderator dr.Rauyanni, dilanjutkan pemateri kedua oleh Ketua Bidang Pelayanan Intervensi Spesifik dan Intervensi sensitive TPPS Provinsi.
Dan dilanjutkan diisi tiga pemateri lainnya hingga selesai ditutup yang direncanakan langsung Kepala Perwakilan BKKBN Aceh dikarenakan beliau masih di Kabupaten/Kota dalam rangka kegiatan GISA bersama Sekretaris Daerah, Dr. Taqwallah dan ditutup oleh Plh.Kepala Perwakilan BKKBN Aceh Husni Thamrin SE.MM yang kesehariannya menjabat sebagai Sekretaris.
Aceh Mestinya Terdepan
Sekretaris Daerah Dr.Taqwallah dalam pidato tertulis dibacakan Staf Ahli Gubernur Aceh Ir. Iskandar Syukri, M.Si saat membuka acara Pertemuan Rekonsiliasi Tingkat provinsi Aceh menyebutkan, Provinsi Aceh semestinya terdepan dalam mendukung gerakan ini, sebab angka stunting di daerah kita termasuk yang cukup tinggi, mencapai 33,2 persen.
Bahkan untuk wilayah tertentu, kata Taqwallah, seperti Kabupaten Gayo Lues, Bener Meriah dan Subulussalam, angka stuntingnya melebihi 40 persen.
“Itu artinya,dari lima anak Aceh, dua di antaranya mengalami stunting.
Jika kondisi ini terus berlangsung, jangan harap Aceh memiliki SDM berkualitas. Akibatnya, kita tidak memiliki generasi penerus yang mampu melanjutkan kepemimpinan ke depan ‘, ungkapnya.
Lima Langkah Turunkan Stunting
Oleh karena itu,Taqwallah menambahkan, gerakan penurunan stunting harus kita gencarkan melalui lima langkah, yaitu: Perbaikan nutrisi pada anak; Gerak cepat mengatasi penyakit kronis dan infeksi pada anak; Edukasi bagi ibu tentang pola asuh yang sehat; Kampanye untuk kebersihan lingkungan; serta mengembangkan prilaku hidup bersih dan sehat pada keluarga.
“ Untuk menjalankan langkah itu dibutuhkan gerakan bersama yang melibatkan lintas sektor dan lembaga. Pemerintah Aceh telah mencanangkan Program 819 mukim dan 6.497 gampong/desa. Saat ini Bapak Sekda juga sedang turun langsung ke kab/kota di Aceh untuk memantau pelaksanaan GISA ini di lapangan “, kata Iskandar dihadapan peserta Rekonsiliasi. .
Ia mengaku senang. “ Alhamdulillah, saya senang sekali, sebab sejumlah pejabat terkait, para pakar kesehatan, ahli kependudukan,akademisi, pegiat PKK, ulama dan sejumlah perwakilan Ormas telah hadir di ruangan ini untuk memberikan sumbangsih dan saran “, tambahnya.
“Saya berharap pertemuan ini akan semakin menguatkan kesolidan kita dalam menurunkan angka stunting sebesar 3 persen per tahun sebagaimana yang ditargetkan
secara nasional”, tandas Iskandar sebelum membuka acara ini seraya mengucapkan
“Bismillahirrahmanirrahim”, Rekonsiliasi Stunting tingkat Provinsi Aceh tahun 2022, dengan resmi saya nyatakan dibuka.Dan menutup pidatonya. (Kas)