BKKBN Aceh Gelar Rakerda, Pj.Gubernur : Harapkan Kerja Keras BKKBN dan Stakeholder Terkait Percepat Turunkan Stunting

BANDA ACEH, Suwanusantara.com. Sebanyak 105 peserta Rakerda BKKBN Perwakilan Aceh terdiri dari para pejabat bupati dan instansi BKKBN sarta stakeholder dari 23 kabupaten/kota menghadiri agenda rapat tahunan BKKBN di Banda Aceh.

Kepala Dinas Kesehatan Aceh, dr. Hanif, mewakili Pj.Gubernur Aceh Achmad Marzuki
membuka Rapat Kerja Daerah (Rakerda) BKKBN Aceh Tahun 2023 , di Hotel Permata Hati, Banda Aceh, Selasa (28/02/23).

Dalam pidatonya, dr. Hanif memaparkan, Pemerintah Aceh telah mengumpulkan semua kabupaten dan kota yang berurusan dengan masalah stunting. Tujuan utama dari program ini adalah untuk menurunkan angka stunting di Aceh, dan juga di tingkat Nasional.

Presiden Jokowi sudah menyatakan bahwa target penurunan angka stunting harus mencapai 14% pada akhir tahun 2024. Saat ini, angka stunting di Aceh masih mencapai 31,2%, yang berarti masih harus kerja keras untuk mencapai target tersebut.

Kesadaran Masyarakat

Upaya menurunkan angka stunting, lanjut Hanif, tidak bisa hanya dilakukan oleh BKKBN saja.

” Kesadaran masyarakat juga sangat penting dalam mengatasi masalah ini. Anak-anak Aceh harus terlibat dalam gerakan untuk mencegah stunting. Keluarga juga memainkan peran penting dalam mencegah stunting.”, tegas Hanif

dr.Hanif mengajak ,masyarakat Aceh agar stunting benar-benar bisa dirturunkan dengan cara , harus menjaga kesehatan ibu hamil dan anak-anak, terutama kelompok rentan seperti anak-anak usia 0-2 tahun. Ibu hamil harus mendapat gizi yang cukup, imunisasi yang tepat, dan periksa kesehatan secara teratur.

Selama kehamilan, harus dihindari risiko yang dapat memicu krisis ibu hamil dengan risiko tinggi dan berpotensi menyebabkan stunting. Bayi yang lahir juga harus memiliki berat badan dan tinggi badan yang cukup. Selama 0-6 bulan pertama, bayi harus diberikan ASI secara eksklusif, dan tidak diberikan makanan lain. Setelah itu, anak-anak harus diberi makanan yang cukup gizi, tanpa harus mewah atau mahal.

Dalam rangka mencapai target penurunan angka stunting, dr. Hanif menghimbau masyarakat Aceh untuk bekerja sama dan saling mendukung dalam mencegah stunting.

“Semua pihak harus berperan aktif untuk mengatasi masalah ini, sehingga generasi muda Aceh dapat tumbuh sehat dan berkualitas,” katanya.

Plh.Kepala BKKBN Aceh, Husni Thamrin, SE, MM melaporkan kepada Gubernur dan Kepala BKKBN Pusat yang dhadiri secara daring bahwa Rakerda program bangga kencana dan percepatan penurunan stunting di Provinsi Aceh mengangkat tema “Peningkatan sinergitas dan koloborasi pencapaian program bangga kencana dan percepatan penurunan stunting”.

Dengan menghadirkan nara sumber dari pusat yang di gelar secara daring.

Nara sumber dari pusat yakni Dr.Munawar Asikin, SSI, MSi, Direktur Perencanaan Pengendalian Penduduk BKKBN RI.

Nara sumber lain yakni mawakili Pangdam IM, Pj.Bupati Bener Meriah, Pj.Bupati Aceh Jaya, Kakanwil Kemenag Aceh, dan Dinas Kesehatan Aceh.

Peserta
Kegiatan Rakerda Program Banggakencana dan Percepata Penurunan Stunting Povinsi Aceh tahun 2023, diikuti secara luring dan daring, terang Husni Thamrin.

Yaitu,
peserta luring : kepala opd kb dan jajaran dari 23 kabupaten kota, ketua ikatan penyuluh keluarga berencana (IPEKB), teknical asisten satgas pps dan mitra bkkbn dari instansi dan organisasi Serta ASN lingkup perwakilan BKKBN Aceh

Sedangkan peserta daring, diikuti penyuluh keluarga berencana serta tenagan lini lapangan yang tersebar di 23 Kabupaten Kota.
BKKBN Aceh dengan bebagai stakeholder baik perguruan tinggi maupun pejabat daerah menandatangani sejumlah MoU ( kesepahaman keja sama).(Kas)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *