BANDA ACEH – Koordinator Humas BKKBN Pusat, Drs Adek Anwar, M.Si Pranata Humas Ahli Madya BKKBN mengatakan, lahirnya Perpres no 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting, BKKBN menjadi komando dalam penurunan stanting secara nasional bersama kementerian dan lembaga pusat.
” Dengan Perpres 72 sekarang BKKBN mengomandoi penanganan stuting di Indonesia yang sebelumnya digawangi oleh kementerian kesehatan dan lembaga lainnya yang ada di tingkat pusat. Sekarang seluruh kementerian lembaga besatu padu, terkonvergensi, terintegrasi dalam penggarapan stunting. Karena tidak mungkin dicapai 2045 tahun emas, kalau sumber daya manusia tidak digarap dari mulai sekarang”.
Hal ini dikatakan Adek Anwar dihadapan 50 an pejabat Humas Kabupaten/Kota se Aceh dan wartawan pada seminar tiga hari, 9 sampai 11 November 2022 di gelar BKKBN Aceh dengan tema “Forum Koordinasi Kehumasan BKKBN Dalam Rangka Percepatan Penurunan Stunting di Aula BKKBN Aceh, Provinsi Aceh ,Kamis (10/11).
Seminar ini dibuka Sekretaris BKKBN Aceh, Husni Thamrin, SE,MM dan ditutup Kaper BKKBN Aceh, Drs. Sahidal Kastri, M.Pd
Serangkaian acara penutupan seminar, BKKBN Aceh menerima penghargaan sebagai lembaga berstatus akreditasi A yang diserahkan langsung oleh Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana BKKBN RI, Dr.Drs.Lalu Makripuddin, MSi yang diterima Kaper BKKBN Aceh, Drs. Sahidal Kastri, M.Pd.
Pada kesempatan yang sama, Kepala BKKBN Aceh juga menyerahkan piagam penghargaan kepada empat media yang selama ini telah ikut berkontribusi memberitakan program RANPASTI.
Penerima piagam ini masing- masing, satu media cetak, Harian Rakyat Aceh dan tiga media online yaitu suwanusantara com, Kontrasaceh.id dan Analisisnews.com.
Ketua Panitia Seminar, Bahri Asmawi melaporkan peserta seminar 52 orang dari pejabat Humas Kabupaten dan Kota se- Aceh serta wartawan Perwakilan media cetak dan online mitra kerja BKKBN Aceh.
” Acara ini diikuti 52 peserta selama tiga hari, tanggal 9 sampai 11 November 2022 dengan menghadirkan 7 orang nara sumber sebagai pemateri, dari BKKBN pusat dan dari daerah”, kata Asmawi.
Selain Adek Anwar, dari Biro Humas BKKBN Pusat, pematri dari Provinsi Aceh yaitu Kaper BKKBN Aceh Sekban BKkBN Aceh, Ketua PWI Aceh M Nasir Nurdin, Biro Adpim Setda Aceh, Ketua TPPS Provinsi Aceh, dr. Dora Suliana, M.Kes dan Satgas Percepatan Stunting Aceh.
Adek Anwar menguraikan panjang lebar peran Humas dalam konteks tugas-tugas pemerintah dikaitkan membangun kerjasama dengan para pelaku media massa sebagai jurnalis mitra kerja.
Dikatakannya, Biro Humas BKKBN dulu ada ikatan penulis KB bekerja sama dengan para jurnalis, sekarang sudah sebagian dan akan membentuk Forum Koodinasi Kehumasan untuk BKKBN Provinsi di 34 provinsi.
Menurut Adek Anwar, sebaik apapun program pemerintah tetap diperlukan penyampaian pesan-pesan positif melalui publikadi media untuk diketahui masyarakat luas.
” Tugas Humas adalah Edukasi ke msyakat,
Branded, Sosialisasi program dan capaian kinerja, Pengelolaan media dan counter narasi “, urainya.
Sedangkan peran penting Humas, lanjutnya, peran pejabat hubungan masyarakat ( Humas) adalah Komunikator, Fasilitator Disaminator, Katalisator, Konsekor, alisor, dan penerjemah.
” Kami di kementerian sudah menjalin kerjasama dengan media dalam upaya kita mempublikan program-program BKKBN termasuk RANPASTI dan Bangga Kencana untuk diketahui masyarakat “, urai Adek Anwar seraya mengharapkan BKKBN Provinsi dan bahkan kabupaten/ kota se Indonesia melalui Forum Koordinasi Kehumasan bisa bermitra dengan media/wartawan.( Kas)