Biro Perencanaan BKKBN RI Kunjungi Kampung KB Desa Doi Kecamatan Ulee Kareng

BANDA ACEH.Suwanusantara.com – Tim BKKBN RI meninjau Kampung KB di Desa Doi Kecamatan Ulee Kareng, Kota Banda Aceh, Jum’at (19/8/2022). Tujuan kunjungan untuk melihat langsung program Kampung KB sampai ke desa-desa, apakah sudah efektif dan kegiatannya terlaksana dengan baik.

Dalam kunjungan ini Ketua Tim BKKBN RI, Eko Yuliawan.SE Analis Kebijakan Biro Perencanaan BKKBN pusat dan rombongan didampingi Sekretaris Perwakilan BKKBN Aceh Husni Thamrin SE.MM, Kabid. KB Dinas P3AKB Kota Banda Aceh Intan Angraini SKM, diterima dengan sambutan hangat oleh Geucik Gampong Doi Tarmizi dan jajaran, Tuha Peut dan tokoh masyarakat setempat.

Eko Yuliawan.SE Analis kebijakan Biro Perencanaan BKKBN pusat dalam arahannya mengatakan, berterima kasih bisa berkunjung ke Gampong Doi ini dan Ingin melihat langsung, apakah bantuan yang selama ini diberikan melalui Dana DAK bidang KB ke kabupaten dan
kota itu dapat dilaksanakan sesuai dengan arah tujuan yang kami inginkan.

” Untuk dana-dana yang kami sampaikan ke kabupaten/kota besar kecilnya itu tergantung pada keberhasilan program. Semakin baik program di suatu daerah, dananya akan kecil, tapi kalau semakin kurang keberhasilan di suatu daerah dananya semakin besar”,kata Eko Yuliawan.

Menurutnya, di kota Banda Aceh dengan 9 kecamatan, pemerintah pusat tahun 2022 telah mengucurkan dana sekitar Rp.2 milyar melalui DAK BOKB untuk mendukung pelaksanaan program Banggakencana dan percepatan penurunan Stunting Diakuinya, belum bisa memberikan anggaran di setiap kampung KB secara merata, hanya baru bisa satu kecamatan satu dimana adanya Kampung KB.

” Kami tidak bisa memberikan begitu saja serta Merta dana, karena ada pihak lain dari Kementerian Keuangan dan Bappenas akan ikut meninjau apa yang sudah diberikan. Nah ketika nanti seumpama di Ulee Kareeng ini ada Kampung KB dua atau tiga, ternyata ketika yang tiga kita alokasikan anggaran ternyata ketika dikunjungi hanya satu yang difungsikan, nah itu akan jadi catatan”, terang Eko.

Dijelaskannya, ada beberapa kunjungan di derah lain, ternya Kampung KB nya sekali saja dibentuk, ini yang menjadi catatan.
” Kami ingin tahu apakah di Kampung KB ini kegiatan-kegiatan yang sudah kami, alokasikan sudah dipergunakan sebagaimana petunjuk teknis”, tambah Eko.

Ia memberi contok Pokja, apakah Pokja ini sudah berjalan sesuai yang kami inginkan, monitoring dan evaluasi, kemudian rencana kerjanya bagaimana,

Sedangkan Geuchik Gampong Doi, Tarmizi mengapresiasi dan berterimakasih atas kunjungan dari BKKBN beliau mengatakan, kegiatan Kampung KB terkendala dengan biaya, untuk transportasi untuk melakukan kunjungan ke rumah- rumah, juga alat komunikasi seperti hp sangat mereka butuhkan karena kader- kader KB bukan yang sudah mapan ekonominya.

” Dalam tahun ini sudah 12 kali petugas berkunjung rumah-rumah yang terindikasi stunting, seperti rumah tergolong kumuh”, kata Tarmizi seraya berharap dengan kunjungan BKKBN pusat bisa memberikan anggaran bantuan dana lainnya karena dana desa banyak terserap ke BLT demikian ungkap Tarmizi (R/Kas)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *