Wisata  

Kekayaan Budaya Dan Rempah Aceh Dipertunjukkan Melalui Pawai Budaya Dan Parade Kapal Hias

Banda Aceh- Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) yang ke-8 yakni event akbar lima tahunan yang diselenggarakan oleh pemerintah Aceh melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh.

Pekan Kebudayaan Aceh tahun ini diselenggarakan selama sembilan hari mulai dari tanggal 04-12 November 2023. PKA kali ini dihelat dibeberapa titik lokasi di Kota Banda Aceh yakni Taman Sulthanah Safiatuddin, Blang Padang, Museum Aceh, Pendopo Wali Nanggroe, Anjong Mon Mata, Taman Seni Budaya, Amel Hotel, Hermes Palace Hotel, Universitas USK dan UIN Ar-Raniry, Krueng Aceh, dan Krueng Lamnyoeng.

PKA tahun ini hadir dengan nuansa dan tema yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Kali ini tema yang diusung pada perhelatan PKA ke-8 yaitu “Rempahkan Bumi, Pulihkan Dunia”.

Sesuai dengan tema yang diusung, Pawai Budaya dan Parade Kapal Hias yang dilaksanakan pada hari Minggu (06/11/2023) dihiasi tak hanya mengenakan pakaian adat Aceh dan hiasan khas Serambi Mekah, namun juga mempertontonkan kepada masyarakat Aceh pawai kekayaan alam yang dihasilkan oleh bumi Aceh.

Pada penyelenggarakan Pawai Budaya, ke 23 kabupaten/kota seluruh provinsi Aceh mengenakan pakaian adat dari kabupaten/kotanya masing-masing. Tak lupa juga untuk memperlihatkan rempah-rempah khas mereka. Komunitas sepeda ontel juga tidak mau ketinggalan mengikuti Pawai Budaya.

Beberapa kabupaten menggunakan gerobak barang yang didalamnya berisi rempah-rempah yang ditarik oleh seekor kuda. Tak ayal penonton Pawai Budaya sangat bersemangat hingga berakhirnya acara.

Pawai Budaya dihadiri oleh Ketua Komisi I DPRA Iskandar Usman Alfarlaky, Wakil Ketua Majelis Adat Aceh Syech Marhaban, Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama Tgk Muhibbuthabary, dan Imam Besar Mesjid Raya Baiturrahman Tgk Azman Ismail, serta Sekda dari seluruh kabupaten/kota provinsi Aceh.

Kemeriahan Pawai Budaya di PKA-8. (Foto: Redaksi/NF)

Sebelum pawai budaya dilepas, seluruh Sekda dari seluruh kontingen kabupaten/kota di provinsi Aceh dimohonkan untuk berbaris di depan panggung Tribun Sanggamara, Blang Padang untuk mengikuti prosesi adat Pekrue Seumangat. Kemudian prosesi Peusijuk yang dilakukan oleh Wakil Ketua MAA Syech Marhaban, kemudian diikuti oleh Wakil Ketua MPU Tgk Muhibbuthabary, dan Imam Besar Mesjid Raya Baiturrahman Tgk Azman Ismail.

Berikutnya, para setiap kontingen diharapkan untuk bersiap untuk pelepasan Pawai Budaya secara simbolis oleh Ketua Komisi I DPRA Iskandar Usman Alfarlaky.

Rute yang ditempuh oleh peserta kontingen Pawai Budaya yakni mulai dari Blang Padang melewati Simpang Jam, kemudian melewati Balai Kota Banda Aceh, lalu berjalan melalui Mesjid Raya Baiturrahman, hingga finish di Blang Padang.

Dihari yang sama tepatnya pada sore hari, seluruh elemen masyarakat berbondong-bondong datang dan menyaksikan pertunjukkan parade Kapal Hias di pelataran Krueng Aceh, Banda Aceh.

Parade ini dihadiri langsung oleh Pejabat Gubernur Aceh Achmad Marzuki dan Kadisbudpar Aceh Almuniza Kamal, serta rombongan. Kemudian diajak menaiki salah satu kapal parade dan berkeliling area parade.

Pertunjukkan Parade Kapal Hias di pelantaran Krueng Aceh pada perhelatan PKA-8. (Foto: Redaksi/NF)

Kapal-kapal hias ini dihiasi dengan sangat unik dan kreatif. Setiap kapal dari 18 kabupaten/kota memiliki ciri khas masing-masing. Mulai dari kapal-kapal yang di desain seperti kapal dimasa lalu yang sedang memuat dan membawa rempah-rempah asli hasil alam kabupaten/kota tersebut. Hingga kapal di desain seperti kapal tempur jaman dahulu. Parade Kapal Hias ini dinilai oleh dewan juri.

Peserta parade Kapal Hias yakni berasal dari Bireun, Simeulue, Sabang, Aceh Tamian, Aceh Barat, Aceh Tenggara, Nagan Raya, Aceh Singkil, Aceh Timur, Pidie Jaya, Aceh Utara, Subulussalam, Langsa, Aceh Jaya, Aceh Selatan, Aceh Besar, Lhoksumawe, dan Banda Aceh.

Kapal panglima laot juga mengambil bagian di parade ini, mempertunjukkan kegagahan serta dentuman instrument rapai saat mengelilingi lokasi parade.

Namun sayangnya masyarakat yang sudah menunggu diatas jembatan simpang lima dekat Pomdam IM tidak terlalu bisa melihat atraksi parade perahu hias ini dikarenakan adanya insiden air sungai yang dangkal. Yang seharusnya rute awal parade Kapal Hias ini dimulai dari jembatan Penayong, melewati jembatan simpang lima, dan finish di lokasi jembatan Beurawe. Namun, hanya mengelilingi area jembatan Penayong saja.

Tak ketinggalan juga, komunitas jet ski mengambil bagian dalam rangka memeriahkan parade Kapal Hias dalam perhelatan event akbar PKA ke-8. (Redaksi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *