50 pelaku Ekraf peroleh pelatihan dari Kemenparekraf dan Disbudpar Aceh

Dalam upaya mengembangkan ekonomi kreatif, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI berkolaborasi dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh menggelar workshop pengembangan ekosistem ekonomi kreatif di Kriyad Muraya Hotel, Kota Banda Aceh, Selasa, 24 Oktober 2023.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Almuniza Kamal melalui Kepala UPTD Museum Tsunami Aceh, M Syahputra Azwar menyebut ekraf memiliki potensi besar dalam meningkatkan pertumbuhan perekonomian, menciptakan lapangan kerja dan mendukung inovasi-inovasi baru yang berkelanjutan.

Menurutnya, pelaku usaha ekraf penting memahami Hak Kekayaan Intelektual (HKI). Pasalnya, HKI bisa melindungi usaha/produk pelaku Ekraf dan memberikan pemilik usaha memiliki kontrol penuh atas usahanya.

“Dalam konteks ekonomi kreatif, HKI mendorong investasi dalam memberikan intensif untuk menciptakan karya baru, menciptakan nilai ekonomis pemahaman, sehingga pengembangan ekosistem Ekraf telah menjadi fokus penting Provinsi Aceh sebagai cara untuk menggerakkan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan,” ujarnya di depan 50 pelaku ekraf dari sub sektor fesyen, kuliner, kriya dan desain.

Pihaknya berharap pelaku ekraf dapat memanfaatkanya sebagai wadah dan sumber pendapatan. Walaupun masih banyak kekurangan, namun Pemerintah Aceh selalu berusaha memberikan pelayanan terbaik untuk para pelaku Ekraf.

“Semoga dengan isi materi yang dipaparkan narasumber bisa dimanfaatkan untuk memperkuat jaringan kolaborasi dan mencari solusi yang inovati. Saya berharap kerja sama yang baik antara semua pihak dapat menghasilkan langkah-langkah konkret untuk mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif di Aceh,” tutur Syahputra.

Direktorat Aplikasi, Permainan, Televisi dan Radio Kemenparekraf RI, Muhammad Azhar Iskandar Zainal saat memaparkan materi menyebutkan, ekonomi kreatif adalah perwujudan nilai tambah kekayaan intelektual yang bersumber dari kreativitas manusia berbasis warisan budaya, ilmu pemgetahuan dan teknologi.

Menurutnya hal tersebut untuk mencapai target presiden dalam misi transformasi digital yakni memunculkan 9 juta talenta digital tahun 2035 dan 30 juta UMKM on-boarding pada 2023.

Kemudian ia menuturkan bahwa Kemenparekraf menginisiasi sebuah program yang mendukung dan mendorong ekosistem startup digital Indonesia untuk merealisasikan optimisme ekonomi nasional pada 2022 yaitu BEKUP (Baparekraf for Startup).

“Program ini membuka kesempatan bagi seluruh wirausahawan Indonesia untuk mendukung startup digital untuk berkembang dan mendorong potensi besar ekonomi Indonesia dengan memberikan rangkaian bimbingan intensif yang menargetkan MVP ready startup di tiga kota di Indonesia,” ungkapnya.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *