LHOKSUKON, suwanusantara.com – Di penghujung tahun pelajaran, tentunya ada momen-momen tersendiri bagi siswa-siswi sekolah/madrasah tingkat dasar yang duduk di kelas 6 (enam), baik acara perpisahan, wisata edukasi maupun acara pelepasan murid kelas akhir yang digelar pihak sekolah/madrasah. Hal inilah yang dilakukan Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 6 Aceh Utara dengan menggelar kegiatan tasyakuran dan pelepasan 138 lulusan.
Kegiatan tersebut berlangsung khidmat dan sukses di komplek madrasah setempat, Rabu (17/05/2023).
Turut hadir Kakankemenag Aceh Utara H. Maiyusri, M.Ag diwakili Pengawas PAI H. Muhammad Nurdin, S.Ag, MA, mewakili Camat Samudera Mohammad, SE selaku Kasi Pemerintahan, Ketua Komite MIN 6 Aceh Utara Abdul Gani, Pimpinan MIT Baniyya Blang Peuria Abi Arief Rahmatillah, Lc, Ketua KKM-MI Aceh Utara H. Muhammad Yusuf, S.Pd.I, para kepala madrasah dan orangtua/wali murid kelas 6 serta sejumlah tamu undangan lainnya.
Acara diawali dengan pembacaan ayat-ayat suci Al-Qur’an dan Saritilawah oleh siswi MIN 6 Aceh Utara. Rangkaian acara juga dimeriahkan dengan pentas seni penampilan Group Rapai Grimpeng Gema Pase, Tarian Ranup Lampuan dan Tari Ratoh yang dipersembahkan siswa-siswi MIN 6 Aceh Utara. Namun sebelumnya, pada pagi tersebut juga dimeriahkan dengan atraksi drum band persembahan murid madrasah inovasi ini.
Wiwin Hermawan, M.Pd, Kepala MIN 6 Aceh Utara dalam sambutannya menyampaikan rasa terimakasih dan bangga kepada seluruh civitas akademika MIN 6 Aceh Utara atas terselenggaranya acara tersebut. “Semua ini terlaksana karena adanya kerjasama dalam mencerdaskan anak bangsa,” ucapnya.
“Tidak terasa, waktu enam tahun sudah kami lalui untuk mendidik anak bapak-ibu, dan hari ini bukanlah titik akhir mereka berada di dunia pendidikan, akan tetapi merupakan tangga dasar untuk menuju ke jenjang pendidikan selanjutnya,” ujar Wiwin.
Ia menambahkan, enam tahun sudah anak-anak menimba ilmu di madrasah ini. Bapak dan ibu guru hanya mampu meninggalkan pembentukan pribadi luhur dan berbudi pekerti. “Tugas dan tanggung jawab kalian adalah mengembangkan nilai-nilai luhur, menjaga etika terhadap orangtua dan guru serta jagalah nama baik madrasah kita kapan pun dan dimana pun kalian berada,” pesannya kepada murid.
Abi Arief Rahmatillah, Lc tokoh pendiri MIT Baniyya Blang Peuria kecamatan Samudera yang mewakili orangtua/wali murid mengungkapkan rasa syukurnya memiliki anak yang merupakan anugerah Allah yang tiada ternilai harganya. “Semoga menjadi anak yang sukses dunia akhirat,” ucapnya penuh harap.
“Kami menitip kepada bapak-ibu anak-anak kami, karena kami menyadari memiliki berbagai kekurangan. Kami tidak menuntut mereka pada angka-angka, baik sebagai rangking satu, dua maupun tiga, tetapi kami berharap mereka menjadi anak yang berakhlak mulia, saleh dan shaleha,” katanya.
“Terimakasih bapak-ibu atas semuanya yang telah mendidik anak kami ke arah yang lebih baik serta memohon maaf terhadap sikap dan tingkah laku anak kami selama di madrasah ini,” ucapnya lagi.
Abi Arief mengajak untuk terus mempererat kerjasama antara madrasah, orangtua/wali, masyarakat maupun pemerintah serta turut membantu dan mendoakan semoga MIN 6 Aceh Utara menjadi madrasah favorit dan diminati serta tetap eksis dan semakin berjaya.
Ketua Komite MIN 6 Aceh Utara, Abdul Gani juga mengajak untuk terus menjaga madrasah ini. “Baik dan tidak baiknya madrasah tergantung dari guru-guru dan juga kita-kita semua,” imbuhnya.
Sementara Mohammad, SE selaku Kasi Pemerintahan yang mewakili Camat Samudera mengapresiasi dan berterimakasih kepada kepala madrasah beserta dewan guru MIN 6 Aceh Utara yang telah membawa perubahan ke arah yang lebih baik.
“Mudah-mudahan, ilmu yang telah diperoleh anak-anak kita mendapatkan keberkahan dan bermanfaat nantinya,” harap Mohammad.
Dikatakannya, selepas dari madrasah ini, kemana mereka mesti melangkah, tentunya ke jenjang yang lebih tinggi lagi. Oleh karenanya, kita mengajak dan bergerak bersama dalam memajukan pendidikan di negeri ini.
Kakankemenag Aceh Utara H. Maiyusri, M.Ag diwakili Pengawas Madrasah Tingkat Aliyah H. Muhammad Nurdin, S.Ag, MA menyampaikan bahwa dengan mengutip puisi seorang siswi “dengan seni hidup menjadi indah.” Akan tetapi, ada yang sangat penting, yaitu “dengan ilmu hidup kita menjadi mudah.”
Beliau juga menitip salam Kakankemenag Aceh Utara dan mengucapkan terimakasih banyak kepada Kepala Madrasah bersama dewan guru yang telah bersusah payah dalam mencerdaskan siswa-siswi, sehingga bisa menamatkan jenjang madrasah ini, sekaligus kepada semua pihak yang terlibat dalam memotivasi siswa-siswi untuk melanjutkan pendidikannya ke Madrasah Tsanawiyah, imbuh Muhammad Nurdin.
“Semoga amal baik bapak-ibu guru dalam mencerdaskan anak bangsa mendapat balasan dari Allah Swt,” tandasnya.
Di akhir kegiatan, pembacaan doa oleh Tgk. Mukhlisuddin salah seorang dari orangtua murid. Kemudian dilanjutkan dengan makan siang bersama dan juga penyerahan hadiah berupa thropy bagi murid berprestasi serta prosesi pelepasan lulusan yang dinanti-nantikan oleh ratusan murid dan orangtuanya. (Yoes).