Daerah  

Masjid Baitul Mukhlisin Sampoyniet Giatkan Program Religius Pengajian

Suwanusantara.com, Aceh Utara – Meski di tengah masa pandemi, para jamaah shalat maghrib setiap Selasa malam tidak menyurutkan semangat untuk tetap menimba ilmu dalam kegiatan pengajian yang dilaksanakan di Masjid Baitul Mukhlisin Sampoyniet Kecamatan Baktiya Barat Kabupaten Aceh Utara. Selain setiap Selasa malam ba’da mahgrib, pengajian juga diisi setiap Ahad pagi ba’da subuh. Semoga kita semua selalu diberikan kesehatan dan perlindungan Allah SWT serta dijauhkan dari segala bencana.

Hal itu disampaikan Tgk. Muhammad, S.Pd.I saat ditemui media ini, Jumat (11/02) petang.

Tgk. Muhammad selaku Imam Masjid mengajak masyarakat Keudee Sampoyniet dan gampong sekitarnya untuk meramaikan shalat fardhu lima waktu secara berjamaah di Masjid Baitul Mukhlisin dan dapat mengikuti pengajian yang dilaksanakan ba’da maghrib pada setiap Selasa malam dan ba’da subuh setiap Ahad pagi.

“Khusus jamaah shalat subuh yang mengikuti pengajian Ahad pagi disediakan sarapan,” ujarnya.

Dikatakan, pada Selasa malam baru-baru ini, materi pengajian diisi oleh Abati Putoh Sa dari Aceh Timur. Beliau memaparkan tentang barakah/albarakah, baik berkahnya umur maupun harta seseorang hamba. Terdinding hati seseorang hamba, karena ilmu yang ada tidak mau diamalkannya. Bila hati masih kotor, maka tidak akan mendapat hidayah Allah, ungkapnya mengulangi sepenggal isi materi pengajian Abati Dahlan.

“Mengikuti pengajian dengan hati yang ikhlas dan sungguh-sungguh, nantinya terasa manfaatnya dan berguna bagi diri dan keluarga serta lingkungan,” kata Tgk. Muhammad.

Selaku Imam Masjid, dirinya, terus giatkan program religius yang bertajuk shalat maghrib dan subuh berjamaah dirangkai dengan pengajian setiap Selasa malam dan Ahad subuh yang berlangsung di Masjid Baitul Mukhlisin Sampoyniet.

“Mari saudara-saudaraku untuk terus mengikuti berbagai pengajian guna menambahkan ilmu agama demi menyempurnakan ibadah kita kepada Allah SWT dan jangan pernah bosan selagi hayat masih dikandung badan,” ajak Imam Mesjid. (Yoes)

“Dunia adalah penjara, artinya diikat dengan aturan-aturan dari Allah. Baik buruknya, datangnya dari Allah Swt dan janganlah berburuk sangka kepadaNya,” tutup Abati Dahlan Putoh Sa Aceh Timur. (Yoes)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *