Wisata  

Opening Ceremony Event Akbar Provinsi Aceh “Pekan Kebudayaan Aceh Ke-8”

Banda Aceh- Provinsi Aceh tiap tahunnya menggelar berbagai event yang menarik mulai dari skala Kabupaten/Kota hingga Provinsi, salah satunya event Pekan Kebudyaan Aceh yang merupakan event yang berskala provinsi.

Pemerintah Aceh melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh, menggelar event akbar lima tahunan Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) provinsi Aceh. Event ini diadakan sebagai wujud ajang perhelatan kebudayaan terakbar masyarakat Aceh untuk melestarikan budaya, adat istiadat, dan sejarah provinsi Aceh.

Pekan Kebudayaan Aceh kali ini merupakan PKA yang ke-8. Hal ini menjelaskan bahwa Aceh akan terus menunjukkan konsistensi dalam memelihara dan melestarikan adat dan budaya dari seluruh kabupaten/kota di provinsi Aceh.

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Sabtu (4/11/2023) berhasil menggelar pembukaan perhelatan akbar PKA yang ke-8 di Taman Sulthanah Safiatuddin, Kota Banda Aceh. Event ini akan berlangsung selama sembilan hari, mulai dari tanggal 04-12 November 2023. PKA kali ini mengusung tema “Rempahkan Bumi, Pulihkan Dunia”.

PKA kali ini diselenggarakan tersebar dibeberapa titik lokasi di Kota Banda Aceh yakni Taman Sulthanah Safiatuddin, Blang Padang, Museum Aceh, Pendopo Wali Nanggroe, Anjong Mon Mata, Taman Seni Budaya, Amel Hotel, Hermes Palace Hotel, Universitas USK dan UIN Ar-Raniry, Krueng Aceh, dan Krueng Lamnyoeng.

Opening ceremony PKA ke-8 diwarnai oleh berbagai pertunjukkan seni Aceh, mulai dari penampilan dari Marching Band Gita Handayani, Rapa’i Pasee, tarian kolosal, hingga penampilan dari artis lokal.

Perheletan akbar ini dibuka oleh penampilan dari Marching Band Gita Handayani dari Dinas Pendidikan Provinsi Aceh. Penampilan yang membuat gemuruh suasana dipanggung utama dengan permainan alat musik dan pertunjukkan atraksi kibaran bendera dan tari Saman yang sangat spektakuler. Tak heran, Marching Band Gita Handayani ini memiliki sangat banyak prestasi, salah satunya pernah tampil di Istana Negara pada peringatan ulang tahun Republik Indonesia.

Marching Band Gita Handayani memainkan beberapa lagu-lagu daerah Aceh seperti Bungong Jeumpa untuk membuka Pekan Kebudayaan Aceh. Pengunjung yang sejak sore hari sudah mulai memadati area panggung utama untuk menyaksikan pembukaan PKA ke-8 juga tak kalah semangat menonton pertunjukkan.

Opening Ceremony Pekan Kebudayaan Aceh Ke-8 dihadiri Wali Nanggroe Malik Mahmud Al Haythar, Pejabat Gubernur Aceh Achmad Marzuki, dan Kadis Disbudpar Almuniza Kamal. (Foto: Disbudpar Aceh)

Kemudian, penyerahan piala bergilir PKA kepada Pejabat Gubernur Achmad Marzuki yang sebelumnya diraih oleh kabupaten Aceh Selatan sebagai juara umum pada perhelatan PKA ke-7 tahun 2018.

PKA tahun ini hadir dengan nuansa dan tema yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Pemerintah Aceh melalui Disbudpar Aceh menyajikan konsep dalam tiga lini masa yaitu Aceh masa lalu, Aceh masa kini, dan Aceh masa depan. Pada lini Aceh masa lalu mengangkat sejarah dan peradaban Aceh dalam konteks jalur rempah. Pada lini Aceh masa kini mengangkat isu terkini dalam perkembangan kebudayaan, kelestarian, dan pembinaan hingga pemanfaatan. Pada lini Aceh masa depan akan menyajikan bahwa jalur rempah aceh dan nusantara dapat dijadikan peluang untuk mengembalikan kejayaan jalur rempah pada masa lalu, serta mengembangkan potensinya ke masa yang akan datang.

Penampilan Rapa’i Pasee yang merupakan alat musik tradisional Aceh juga mewarnai pembukaan PKA. Alat musik Rapa’i merupakan salah satu intrumen yang sudah ada dari masa lalu dan masih dilestarikan sampai saat ini. Dentuman dan kekompakan para pemain Rapa’i ini menghibur para pengunjung yang berhadir.

Provinsi Aceh sebagai daerah yang berada di ujung barat pulau Sumatera memiliki ragam budaya yang sangat luar biasa yang merupakan warisan dari para leluhur. Dalam ajang PKA tahun ini menjadi momen untuk kembali membangkitkan semangat masyarakat Aceh dalam berkebudayaan.

Penampilan dari Marching Band Gita Handayani gemuruhkan suasana pembukaan PKA ke-8. (Foto:Disbupar Aceh)

Kemudian, kata sambutan disampaikan oleh Pejabat Gubernur Aceh Achmad Marzuki pada pembukaan Pekan Kebudayaan Aceh ke-8 tahun 2023.

“PKA merupakan sebuah festival yang tidak hanya merayakan kebudayaan tapi juga mengabdikan jejak sejarah dan menghidupkan semangat persatuan Aceh.” Ucap Achmad Marzuki.

Beliau menambahkan bahwa, PKA merupakan panggung yang menampilkan dinamika perpolitikan, sosial, budaya, dan pemerintah Aceh yang terekam sejak pelaksanaan perdana sejak tahun 1958. PKA merupakan buah pemikiran dan perjuangan orang-orang tua kita yang memberikan teladan dan merajut, merawat, menjaga perdamaian melalui pelestarian serta kemajuan kebudayaan, khususnya peradaban Islam di bumi Serambi Mekah.

Berikutnya sesi pembukaan secara resmi oleh Wali Nanggroe Aceh didampingi oleh Pejabat Gubernur Aceh, Forkopimda, serta Bupati dan Walikota dari 23 Kabupaten Kota se-Provinsi Aceh. Pada prosesi pembukaan PKA ditandai dengan penumbukkan rempah di Leusong Kayee.

Penampilan dari berbagai artis lokal Aceh dan Tarian Kolosal mengakhiri acara pembukaan Pekan Kebudayaan Aceh yang ke-8 tahun 2023. (Redaksi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *