Pembukaan Aceh Ramadhan Festival 2023 dibuka dengan meudikee raya dan bersantap Kanji Rumbi

kegiatan meudikee raya (zikir akbar) dikelar pada pembukaan Aceh Ramadhan Festival 2023 di pelataran Mesjid Raya Baiturrahman (9/4).

Menyambut bulan suci Ramadhan 144 H Pemerintah Aceh melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) menyelenggarakan Aceh Ramadhan Festival (Ramfest) 2023. Kegiatan yang resmi dibuka pada Minggu, 9 April 2023 di pelataran Masjid Raya Baiturrahman diawali dengan kegiatan meudikee raya (zikir akbar) dan buka puasa bersama ratusan masyarakat dengan sajian kanji rumbi.

Pelaksanaan Aceh Ramfest yang telah memasuki tahun kelima ini dikemas dengan beragam kegiatan dan melibatkan banyak pihak. Selain itu, acara yang masuk 100 besar event unggulan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) atau Kharisma Event Nusantara (KEN) 2023 ini juga merupakan pra event Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) yang akan berlangsung pada Agustus mendatang.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Aceh, Almuniza Kamal membuka Aceh Ramadhan Festival 2023 yang mengusung tema “Spiritual Journey in Serambi Mecca”. 

Dalam sambutannya, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Aceh, Almuniza Kamal mengatakan, “Aceh Ramadhan Festival adalah salah satu event yang ditunggu-tunggu masyarakat lokal dan wisatawan negeri jiran. Kegiatan ini lebih menitikberatkan pada berbagai pengalaman kajian keagamaan dan pelestarian tradisi budaya yang melekat di bulan Ramadhan yang hanya ada di ‘Serambi Mekkah’ Aceh,”.

Mengusung tema ‘Spiritual Journey in Serambi Mekkah’, Aceh Ramfest yang digelar hingga 13 April mendatang dibeberapa titik, seperti di Lapangan Eks Hotel Aceh atau sebelah ikon kebanggaan masyarakat Aceh yaitu Masjid Raya Baiturrahman.

“Setiap hari kita menyiapkan takjil kanji sekitar sepuluh beulangong di pelataran Masjid Raya Baiturrahman dan bazaar Ramadhan di Lapangan Eks Hotel Aceh. Kemudian, besok ada kirab Ramadhan dan ada panggung pekan anak soleh, yang dikolaborasikan dengan Polresta Banda Aceh,” sebut Almuniza.

Almuniza menyebut, pihaknya menggelar Aceh Ramfest kali ini berkolaborasi dengan sejumlah pihak dan melibatkan pelajar, santri, komunitas, dan pelaku UKMK kreatif.

“Semoga dengan kolaborasi bersama Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU), Pemko Banda Aceh, Polresta Banda Aceh, UPTD Masjid Raya Baiturrahman, serta seluruh unsur lainnya bisa terus mendukung kegiatan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Aceh. InsyaAllah, kolaborasi ini akan terus diperkuat dan dilaksanakan secara bersama-sama,” sebutnya.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Aceh, Almuniza Kamal bersama Pj Wali Kota Banda Aceh Bakri Siddiq yang turut hadir dihari pembukaan Aceh Ramadhan Festival 2023 di pelataran Mesjid Raya Baiturrahman (9/4).

Pj Wali Kota Banda Aceh Bakri Siddiq yang turut hadir dihari pembukaan mengatakan, diselenggarakan Aceh Ramadhan Festival (Ramfest) sebagai nilai tambah bagi Banda Aceh dan berkontribusi dalam peningkatan perekonomian masyarakat.

“Dengan kembali digelar Ramfest ini, akan menjadikan masyarakat di Banda Aceh terutama pelaku usaha kecil melakukan berbagai aktivitas yang meningkatkan pertumbuhan ekonomi,” kata Bakri Siddiq.

 

Bakri Siddiq juga berharap dengan digelarnya event ini, akan menambah minat masyarakat dalam melestarikan tradisi dan budaya yang menggambarkan citra Aceh sebagai Serambi Mekkah.

“Kita berharap atraksi dan perlombaan dengan tema religi yang dihadirkan di event ini, tidak hanya menjadi tontonan masyarakat semata, namun akan menambah motivasi kita untuk menjaga dan melestarikannya, sehingga diharapkan menjadi daya tarik wisatawan nusantara dan mancanegara,” harap Bakri Siddiq.

Hidangan Kanji Rumbi yang di masak langsung di halaman Mesjid Raya Baiturrahman menjadi hidangan berbuka bagi seluruh pengunjung pada acara pembukaan Aceh Ramadhan Festival 2023.

Di lokasi yang sama, Dr Tgk A Gani Isa mewakili Ketua MPU Aceh berpesan kepada Disbudpar agar setiap pelaksanaan kegiatan kebudayaan dan kepariwisataan dilaksanakan dalam perspektif Islam.

“Setiap event budaya yang diselenggarakan pemerintah dan komunitas tertentu, tidak boleh menyusup unsur-unsur yang mengarah kepada kemaksiatan. Kemudian, event tersebut harus diselenggarakan dengan tujuan untuk kemaslahatan rakyat dalam membangun sentra-sentra ekonomi kerakyatan, dan ini hukumnya diperbolehkan,” ungkapnya.

Event Ramfest juga tersebar di lima titik berbeda, yaitu Masjid Raya Baiturrahman, Lapangan Eks Hotel Aceh, Pasar Takjil Jalan Garuda, Pasar Takjil Makam Pahlawan Peuniti, dan Pasar Takjil Peunayong. (Redaksi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *