SUWA. LONDON – Politisi Partai Buruh Sadiq Khan menggamit periode keduanya sebagai Wali Kota London, dalam kemenangan tipis.
Pria dari keluarga imigran Pakistan ini merupakan seorang Muslim yang berhasil menjadi wali kota London, Inggris, untuk periode kedua kalinya.
Khan menjadi wali kota Mulism pertama di salah satu ibu kota utama negara Barat saat terpilih pada 2016.
Dalam pemungutan suara Kamis (6/5/2021), dia menang tipis dari kandidat Partai Konservatif, Shaun Bailey.
Sadiq Khan memenangkan periode kedua dengan lebih dari 1,2 juta suara.
Sementara Bailey hanya 977.601.
Dilansir AFP Minggu (9/5/2021) tingkat partisipasi pemilu London lebih rendah dibanding sebelumnya, yakni hanya 42 persen.
Kemenangan politisi berusia 50 tahun itu menjadi titik penting Partai Buruh, yang di pemilihan lokal lain tampil mengecewakan.
Dalam pidato kemenangannya, Khan menyatakan fokusnya adalah menjembatani berbagai komunitas, antara pemerintah kota dan pusat.
Dia menegaskan ingin memastikan ibu kota Inggris itu memainkan peranan penting dalam pemulihan negara, dan ingin kehidupan di dalamnya harmonis.
Dalam kampanyenya, Khan menjanjikan lapangan pekerjaan, memastikan London sebagai salah satu kota penting dunia.
Selain itu, dia juga menjamin ibu kota akan bersiap untuk menghadapi dampak Brexit, yang mungkin mengancam sektor finansial mereka.
Khan menjadi sosok yang paling gigih menentang keluarnya Inggris dari Uni Eropa, termasuk mengkritik Perdana Menteri Boris Johnson dan pendahulunya, Theresa May.
Dia juga pernah terlibat perang komentar dengan Presiden Amerika Serikat periode 2017-2021, Donald Trump.
Keduanya perang komentar sengit setelah pemerintahan Trump menerapkan larangan bepergian ke negara Muslim.
Dalam serangkaian serangan yang kontroversial, si mantan presiden menyebut Khan payah menangkal terorisme dan “aib nasional”.
Saat memasuki periode pertama, Khan fokus kepada menyediakan rumah layak.
Namun, agendanya terganjal virus corona.
Dia merupakan Wali Kota London ketiga setelah Ken Livingstone (2000-2008) dan Johnson (2008-2016).
Karena itu, muncul spekulasi dia bisa mengikuti jejak Johnson untuk berpijak ke Downing Street (kantor PM Inggris).
Baca juga: Wali Kota London Sadiq Khan Sampaikan Pesan Hangat di Bulan Ramadhan, Ini Videonya
Profil Sadiq Khan
Sadiq Khan, pria kelahiran Tooting, di kawasan London bagian selatan.
Dikutip dari laman resminya www.sadiq.london, ia menjelaskan keluarganya pindah ke London dari Pakistan di tahun 1960-an.
Ayah Sadiq bekerja sebagai supir bis selama 25 tahun dan orang tuanya tinggal di rumah subsidi pemerintah sehingga mereka bisa menabung untuk membeli rumah sendiri.
Sadiq menjelaskan semua saudara kandungnya mendapatkan pendidikan yang sangat bagus di sekolah negeri dan tidak menciptakan tumpukan utang biaya sekolah yang “segunung”.
Kehidupan yang jauh dari kata mewah tidak memupuskan semangat Sadiq menimba ilmu.
Awalnya ia berniat untuk menjadi dokter gigi.
Namun, seorang guru menyarankannya untuk mempelajari ilmu hukum, menimbang sifat Sadiq muda yang sangat senang berargumen dan menggandrungi program televisi “LA Law”.
Pilihan pun jatuh ke jurusan hukum di Universitas London Utara, demikian dikutip publikasi “The New Statesman” (11/3).
Selepas kuliah, Sadiq menjadi pengacara dan membuka firma hukum bersama mitranya Louise Christian.
Firma “Christian Khan” itu beroperasi 1997-2005 dan mempekerjakan sekitar 50 orang pegawai.
Memilih karir sebagai pengacara hak asasi manusia, Sadiq tercatat menangani kasus-kasus gugatan terhadap polisi, perselisihan kerja, hukum yang diskriminatif, dan kejahatan terhadap kelompok minoritas.
Karir politik di tingkat nasional mulai dibangun pada tahun 2005 ketika ia memenangkan pemilu untuk Partai Buruh di daerah pemilihan Tooting.
Di tahun yang sama, ia diganjar penghargaan “Pendatang Baru Terbaik” dalam pemilihan anggota parlemen teladan versi majalah “The Spectator”.
Karir politik Sadiq cukup dibilang melejit bila bukan disebut “meledak”, sebab di era Perdana Menteri Gordon Brown (2009), ia dipercaya menjadi Menteri Transportasi sekaligus Muslim dan keturunan Asia pertama yang masuk ke dalam kabinet pemerintahan Inggris.
Sadiq pun berhasil mempertahankan daerah pemilihannya di Tooting dalam pemilu 2010 dan 2015, meskipun tahun 2015 adalah masa sulit Partai Buruh.
Dengan prestasi yang gemilang di dunia politik, suami Saadiya Ahmed itu pun akhirnya dianugerahi penghargaan “Politisi Terbaik tahun 2016” oleh British Muslim Awards (http://asianworldnews.co.uk).
Susunan demografi Kota London unik. Satu dari tiap delapan warganya adalah penganut agama Islam.
Dengan kata lain, 12,5 persen populasi London adalah pemilih potensial berbasis keagamaan untuk Sadiq.
Selain itu, penduduk kulit putih keturunan Inggris di London hanya separuh dari total populasi.
“Saya ingin Muslim Inggris yang menaklukkan ekstrimisme dan radikalisasi,” ujar Sadiq seperti dikutip dari laman www.ABC.net.au.
Sebagai orang yang datang dengan latar belakang Muslim dan imigran, Sadiq mencatat justru London adalah kota terbaik untuk hidup sebagai seorang Muslim.
Khan menjadi wali kota Mulism pertama di salah satu ibu kota utama negara Barat saat terpilih pada 2016.
Kini, Khan menggamit periode keduanya sebagai Wali Kota London, dalam kemenangan tipis.(*)
Sumber: Serambinews.com