REDELONG.Suwanusantara.com – Meski berada diluar daerah dan dalam perjalan menuju bandara Pj bupati Bener Meriah Drs Haili Yoga menyempatkan diri untuk membuka Edukasi Gizi dan Pencegahan Anemia pada Remaja oleh Forum Genre dan PIK Remaja secara daring.
Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Aceh dalam rangka menyambut Hut Kemerdekaan RI ke 78 di Aula penginapan Homestay Mahperi Lungi Jumat (11/8).
Pj Bupati Bener Meriah dalam kesempatan itu mengaku sangat mengapresiasi BKKBN Provinsi Aceh yang melaksanakan kegiatan tersebut rangka menyambut Hut RI ke 78 di Bener Meriah.
“ Tidak semua kabupaten kota mendapat kesempatan seperti ini sehingga para peserta harus bersyukur dengan cara memahami apa yang disampaikan dan diimplementasikan setelah acara dilakukan,” ucapnya.
Disebutkannya, jika generasi muda tidak punya skil dan kemampuan maka dikhawatirkan menjadi penonton di daerahnya sendiri.
Menurutnya, remaja yang tidak mengetahui apa-apa akan melahirkan anak stunting sehingga para remaja harus memahami Gizi dan Pencegahan Anemia.” Untuk itu peserta yang hadir hari ini harus mampu memberikan edukasi kepada yang tidak hadir,” tegasnya.
Ia juga berpesan agar remaja genre yang menjadi peserta dapat memanfaatkan media sosial seperti facebook dan IG. “ Bagikan ilmu yang didapat dalam pelatihan ini melalui media sosial agar lebih banyak orang yang mengetahui,” jelasnya.
Selain itu katanya, penyebab stunting berasal dari remaja-remaja yang tidak paham sehingga harus dipastikan remaja di Bener Meriah mengetahui ilmu terkait Gizi dan Pencegahan Anemia.
“ Jika Remaja kita sudah paham kapan dia akan hamil, apa itu gizi dia menjaga kebersihan maka dia akan melahirkan generasi yang tidak stunting atau generasi yang lebih baik dari sebelumnya, dan inilah yang terpenting,” ucapannya.
Ia juga mengaku optimis jika masyarakat Bener Meriah dan remaja paham tentang Gizi dan Pencegahan Anemia dalam dua atau tiga tahun kedepan yang menikah akan melahirkan generasi-generasi yang baik, cerdas dan paham.
Tidak hanya itu selaku kepala daerah ia juga mengaku memastikan agar semua kepala desa dan Imem Kampung untuk memastikan remaja yang akan menikah sudah bisa memasak, paham agama, paham akan Gizi dan lain sebagainya.
“ Ini harus diajarkan oleh imam kampung, jika tidak ajarkan maka kami bersama dengan Kementerian Agama yang akan mengajarkan dan akan kami berikan sertifikat kepada anak-anak yang sudah paham,” ujaranya.
Sebagai Pemimpin Pj Bupati Bener Meriah juga mengaku takut meninggalkan generasi yang bodoh atau tidak memiliki kemampuan.
” Jika itu yang kami tinggalkan maka kami selaku pemimpin yang tidak berhasil dan itu yang yang menjadi kekhawatiran kami sehingga program ini menjadi program prioritas dan dimanapun saya berada ini akan menjadi program utama saya sebab kesehatan itu adalah pelayanan dasar yang harus dipahami oleh setiap pemimpin, ” ungkapnya.
Selain itu, ia juga berpesan agar para peserta yang mengikuti edukasi ini untuk tidak melupakan orang, tidak meninggalkan masjid, tidak melupakan guru dan mendoakan para pemimpin.
Semntara itu sebelumnya, Plt Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Aceh Husni Thamrin,SE,MM mengaku optimis indonesia pada akhir Tahun 2045 indonesia dapat menjadi generasi emas yang maju dan bebas stunting.
Untuk itu katanya, anak-anak muda saat ini perlu dibekali ilmu tentang gizi dan pencegahan anemia sehingga kedepan tidak ada lagi generasi muda yang melahirkan stunting.
Disebutkannya, pelaksanaan kegiatan tersebut merupakan suatu intervensi pendekatan hulu ke hilir. “ Saat ini kita fokus ke hulu sebab, banyak para remaja saat ini yang melahirkan anak stunting sehingga perlu upaya pencegahan,” tegasnya.
Ia menambahkan, saat ini fokus terhadap upaya pencegahan sebab berdasarkan hasil SSGI tahun 2021 ke 2022 terjadi penurunan persentase stunting dikarenakan pencegahan.
“Saat ini banyak remaja kita yang sama sekali tidak tau tentang anemia dan gizi, apa itu pola hidup dan pola makan sehingga mempengaruhi kesehatan reproduksinya yang dikhawatirkan melahirkan anak yang stunting,” jelasnya.
Selain itu kata nya, banyak juga saat ini ibu hamil yang kekurangan energi kronis yang terindikasi melahirkan anak stunting sehingga perlu dilakukan pencegahan sejak dini.
Untuk itu melalui kegiatan tersebut ia berharap, pengetahuan peserta pelatihan tersebut dapat bertambah seperti faktor kuadrat dari dua ke empat, empat kedelapan dan seterusnya.
“Kita juga berharap, mereka akan menjadi corong dan menjadi fasilitator yang memfasilitasi teman-temanya tentang bagaimana pemahaman mencegah stunting itu sendiri” jelasnya.
lanjutnya, kegiatan tersebut juga merupakan dalam rangka memperingati hari kemerdekaan republic Indonesia ke 78. “ Mari kita jadikan semangat kemerdekaan dan proklamasi ini sebagai motivasi untuk membangun serta mengajak generasi untuk meningkatkan kualitas hidupnya di masa depan yang gemilang,” ajaknya.( Humas BKKBN/Kas)