Suwanusantara.com. Aceh Utara – Pemerintah Aceh melalui Dinas Pengairan harus bertanggung jawab terkait banjir yang menghantam Aceh Utara dipenghujung tahun 2021 ini.
Tokoh masyarakat Lhoksukon Saiful Mda (55) menegaskan, Pemerintah Aceh melalui dinas Pengairan harus bertanggung jawab dan mencari solusi mengatasi banjir yang menghantam Aceh Utara di penghujung akhir tahun.
“Masyarakat di Aceh Utara hampir setiap tahun rugi, akibat banjir. Bahkan, alat – alat perabot rumah tangga rusak, diperkirakan sekali dihantam bajir merugikan jutaan,” ungkap Saiful, (Rabu, 5/1/2022).
Menurut Saiful, Pemerintah Aceh dan Dinas terkait seharusnya harus membahas permasalahan banjir yang menghantam Aceh Utara di penghujung tahun. Sebab sekali banjir banyak ekonomi masyarakat Aceh Utara hanjur akibat tanaman pertanian dan perkebunan diremdan banjir.
“Saya berharap Pemerintah Aceh dan Dinas Pengairan harus melihat langsung bagaimana kondisi Kami disini. Sehingga persolan banjir terjawab sendiri, seiring kondisi hari ini,”
Perlu diketahui, banjir di Aceh Utara dipenghujung tahun, luapan sungai yang terparah di Kecamatan Lhoksukon, sebab genangan air, dari tiga sungai Kreung Kereuto, Kreung Peutoe, Kreung Pirak, semuanya terminal transit jalur mengalir ke laut.
“Kalau banyangkan, kalau air laut pasang. Pasti geunangan air lama surut. Seandainya cuaca laut baik, ya pasti, cepat,” jelas Saiful.
Lanjut Saiful, Pemerintah melui Dinas Pengairan Aceh harus membahas dan harus menjawab persoalan persoalan bajir di Aceh Utara. Sebab kejadian banjir kian lama terjadi tetapi belum ada belum ada keseriusan Pemerintah Aceh dan Dinas Pengairan.
“Sekali bajir, masyarakat hanya dapat bantuan satu paket sembako dari berbagai pihak. Tentu Pemerintah tidak menghitung berapa material yang dirugikan masyarakat,” ungkap Saiful.
Sebelumnya banjir menghantam Aceh Utara sebanyak 15 kecamatan dan 113 desa terendam banjir, selanjutnya 32.854 warga ikut mengungsi.
Dua Korban Meninggalkan Dunia
Sebelumnya, TM. Andika,12, warga Gampong Meuria, Kecamatan Matang Kuli meninggal tenggelam, Minggu (2/1/2022). Sekitar Pukul 15.30 korban berhasil dievakuasi Tim Gabungan SAR, Polsek, Polres, dan Anggota Koramil Matang Kuli.
Kemudian Hamidah (50), warga Lueng Jalo, Kecamatan Pirak Timu, Aceh Utara, ditemukan Mengepung di Aliran sungai, kawasan Cot Girek, Selasa (4/1/2022).
Hamidah menghilang sejak banjir melanda Aceh Utara, Sabtu, (1/1/2022). Jasanya ditemukan sekitar pukul 09.30 pada Selasa (4/1/2022), korban ditemukan terapung di sungai, kawasan Gampong Brandang, Kecamatan Cot Girek.
Sumber Beritaaceh.co