Daerah  

Gubernur Mengapresiasi, Program Ibangga Aceh Peringkat Terbaik Pertama Tingkat Nasional

Suwanusantara.com.Banda Aceh- Gubernur Aceh Ir. H.Nova Iriansyah,MT. mengapresiasi kinerja BKKBN Aceh dimana ,Aceh memperoleh predikat terbaik pertama secara Nasional berdasarkan data PK dan minta dapat dipertahankan dimasa yang akan datang.

” Atas keberhasilan Aceh memperoleh predikat terbaik pertama secara Nasional berdasarkan data PK, supaya dapat dipertahankan dimasa yang akan datang pinta gubernur Aceh”.

Harapan Gubernur Aceh tersebut diungkapkan Kepala perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional BKKBN Provinsi Aceh Drs.Sahidal Kastri, M.Pd usai melaporkan hasil kerja dan pelaksanaan Program Bangga Kencana di provinsi Aceh tahun 2021 kepada Gubernur Aceh Ir. H.Nova Iriansyah,MT.

Menurut Sahidal Kastri, hal yang menggembirakan dalam capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga berencana Bangga Kencana yaitu Indeks Pembangunan Keluarga (iBangga).

Adapun indikator utama tersebut , tambah Sahidal, antara lain Angka kelahiran total (Total Fertility Rate/TFR) per WUS usia 15-49 Tahun

Angka kelahiran remaja umur 15-19 tahun (Age Specific Fertility Rate/ASFR 15-19)
Angka prevalensi kontrasepsi modern (Modern Contraceptive Prevelance Rate/mCPR) Persentase kebutuhan ber-KB yg tidak terpenuhi (Unmet Need)

Persentase Peserta KB Aktif (PA) Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) Median Usia Kawin Pertama Perempuan (MUKP) Persentase masyarakat (keluarga) yang terjangkau Program Bangga kencana dan Persentase tingkat putus pakai pemakaian kontrasepsi (DCR).

Dikatakannya, BKKBN Aceh berterima kasih kepada seluruh Bupati/Walikota atas dukungannya selama ini, sehingga telah mengharumkan nama Aceh di tingkat nadional.

Kedepannya, tambah Sahidal, terhadap pelaksanaan program bangga kencana, masih banyak lagi tugas BKKBN dalam upaya mewujudkan keluarga yang berkualitas.

Apalagi, saat ini telah terbit Perpres No. 72/2021 bahwa BKKBN ditunjuk sebagai ketua pelaksana percepatan penurunan stunting di Indonesia.

Secara nasional, sebutnya lagi, Aceh sebelumnya peringkat kelima kasus stunting dan saat ini justru menjadi peringkat ke tiga.

” Tentunya BKKBN Aceh tidak akan mampu mengemban amanah ini tanpa dukungan dari semua pihak”, katanya.

Oleh karena itu, BKKBN tetap berkoordinasi dengan OPD-KB yang telah membentuk Tim Pendamping Keluarga TPK.

Demikian juga, akan bekerjasama juga dengan perguruan tinggi dalam upaya percepatan penurunan dan pencegahan Stunting(R/Kas)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *