Vaksinasi di Museum Aceh Lebih Asyik, 22,5 Persen Anak Sudah divaksin

Suwanusantara.com.BANDA ACEH – Pemerintah Aceh sejak 13 Januari 2022 lalu telah memindahkan lokasi pelaksanaan vaksinasi Covid-19, dari Banda Aceh’ Convention Hall (BACH) ke Museum Aceh di Jalan Sultan Mahmudsyah Nomor 10, Peuniti, Kecamatan Baiturrahman, Banda Aceh.

Meski lebih sempit dibandingkan BACH, tetapi vaksinasi di Museum Aceh terkesan lebih mengasyikkan, Sebab, masyarakat tidak hanya datang khusus untuk vaksin, tetapi juga bisa sekaligus jalanjalan melihat-lihat artefak di dalam Museum.

Ditambah lagi suasana yang teduh karena sekeliling museum banyak ditumbuhi pepohonan. Selain kedua hal itu, lainnya masih tetap sama seperti di BACH, mulai dari layanan vaksinasi hingga tim yang terlibat. Jadwal vaksinasi juga tak berubah, dari Senin hingga Sabtu, pukul 09.00-12.00 WIB, istirahat siang, dan dilanjutkan kembali pukul 14.00-15.30 WIB.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Aceh, dr Iman Murahman, Selasa (25/1/2022), menjelaskan, pemindahan lokasi vaksinasi ke Museum Aceh dilakukan karena gedung Banda Aceh Convention Hall sedang dalam tahap renovasi dan perbaikan. Hal itu dilakukan karena di gedung tersebut pada Maret 2022 akan diadakan muktamar ke-21 Ikatan Dokter dari seluruh Indonesia.

“Seluruh dokter di Indonesia akan berkumpul di Banda Aceh dan pusatnya itu di Banda Aceh Convention Hall,” kata Imam,

Selain itu sambung dia, jumlah orang yang melakukan vaksinasi harian dalam tiga bulan terakhir juga sudah menurun, seiring dengan semakin tingginya persentase masyarakat Aceh yang telah melakukan vaksinasi. Karena itu pelaksanaan vaksinasi di Museum Aceh dinilai lebih tepat dari sisi lokasi dan kapasitas ruangan yang digunakan.

“Penduduk Banda Aceh rata-rata sudah melaksanakan vaksinasi sehingga capaian itu menurun. Sebelumnya pernah mencapai 1.000 orang lebih per hari, namun dalam tiga bulan terakhir sudah dibawah 500 orang. Sehingga kita berpikir untuk mencari tempat yang lebih kecil daripada gedung Banda Aceh Convention Hall”, bebernya.

Dokter Iman menyebutkan, tingkat vaksinasi di Aceh sampai 24 Januari 2022, untuk dosis 1 sudah mencapai 810 persen (3.264.125 orang), dosis 2 sebesar 35,6 persen (1.435.441 orang), dan dosis 3 untuk tenaga kesehatan sudah 74,0 persen (41.764 orang).

Secara nasional, lanjutnya, tingkat vaksinasi di Aceh berada di posisi tengah antara peringkat 21 atau 22 dari 34 provinsi seluruh Indonesia.

“Memang kalau dosis ketiga pada masyarakat itu masih sedikit, baru sekitar 6.000-an dari masyarakat Aceh yang melakukan booster dosis ketiga,” sebut Iman.

22,5 Persen Anak Sudah Divaksin

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Aceh, dr Iman Murahfman juga menyampaikan capaian vaksinasi anak-anak di Aceh.

Dia menyebutkan, realisasi vaksinasi anak sudah sebesar 22,5 persen atau hampir seperempat dari jumlah total anak-anak yang menjadi target vaksin. Terbanyak di Aceh Utara 31.592 orang (47,3 persen), Aceh Besar 23.033 orang (49,8 persen), Aceh Timur 14.064 orang (27,2 persen). Sedangkan di Banda Aceh baru sebanyak 8.433 orang (22,5 persen).

“Di Banda Aceh baru mulai vaksinasi dl sekolah sekitar 2 minggu lalu, dan mudah-mudahan diikuti oleh Kabupaten/ Kota lainnya di Aceh,” ucapnya.

Iman menjelaskan, vaksin untuk anak-anak ini dilakukan menindaklanjuti surat sebelumnya, Nomor SRO1.0214/3309/2021 tanggal 13 Desember 2021 perihal Penyampaian Keputusan Menteri Kesehatan tentang Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 pada Anak Usia 6-11 Tahun dan surat Nomor SRO02.06111/165/2022 tanggal 4 Januari 2022 perihal Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 pada Anak 6-11 tahun bulan Januari 2022.

Bersama hal tersebut disampaikan bahwa vaksinasi pada anak usia 6-11 tahun telah dapat dilaksanakan di seluruh kabupaten/kota.

Prosedur pelaksanaan mengacu pada standar yang tertuang dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomar HK.01.07/MENKES/6688/2021 tentang Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 Bagi Anak usia 6 Sampai dengan 11 Tahun. (Adv/Dinkes Aceh)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *