Daerah  

Wabup Fauzi Yusuf dan Wali Nanggroe Letakkan Batu Pertama Masjid Besar Sulthan Malikussaleh

Suwanusantara.com, Aceh Utara – Wakil Bupati Aceh Utara, Fauzi Yusuf bersama Wali Nanggroe Aceh, Teungku Malik Mahmud Al-Haythar, Senin (13/12) melakukan peletakan batu pertama pembangunan Masjid Besar Sulthan Malikussaleh, di Gampong Mancang Kecamatan Samudera Aceh Utara. Sementara prosesi peusijuek (menepung tawari) antara lain dilakukan oleh Ketua MPU Aceh Utara, Tgk. H. Abdul Manan (Abu Manan Blangjruen) dan Tgk. H. Muzakir yang akrab disapa Waled Lapang.

Acara tersebut turut dihadiri oleh unsur Forkopimda Aceh Utara, para Kepala SKPK, sejumlah ulama, tokoh masyarakat, pejabat Muspika dan Imum Mukim serta Geusyik Gampong se-Kecamatan Samudera.

Wakil Bupati Fauzi Yusuf dalam sambutannya menyampaikan apresiasi serta menyambut gembira dilaksanakannya peletakan batu pertama pembangunan Masjid Sulthan Malikussaleh.

“Saya yakin, pembangunan masjid ini merupakan dambaan seluruh lapisan masyarakat di sini, terutama dalam upaya mensyiarkan syariat agama di Bumi Malikussaleh ini,” ujarnya.

Pemkab Aceh Utara katanya, sangat mendukung berbagai program pembangunan yang digagas oleh masyarakat, baik bangunan umum maupun bangunan tempat ibadah yang menonjolkan kepentingan umat.

“Kami sangat mengapresiasi adanya peran swadaya masyarakat, baik secara moril maupun bantuan finansial dalam menggerakkan pembangunan Masjid Besar Sulthan Malikussaleh,” tandasnya.

Lebih jauh, Fauzi Yusuf mengajak segenap lapisan masyarakat untuk turut memberikan kontribusinya dalam pembangunan Aceh Utara ke depan. “Kontribusi ide, pikiran, gagasan dan curahan nasehat yang Teungku-Teungku berikan, akan menjadi modal sangat penting dan berguna bagi kita dalam menentukan arah dan kebijakan pembangunan Aceh Utara ke depan,” kata Wabup.

“Insya Allah, dengan adanya kerjasama kita semua, kami yakin dapat membawa daerah ini menuju negeri yang baldatun thayyibatun warabbul ghafur di bawah naungan panji-panji syariat Islam,” ucap Fauzi.

Sementara itu, Wali Nanggroe Aceh, Teungku Malik Mahmud Al-Haythar dalam sambutannya mengatakan, Masjid Besar Sulthan Malikussaleh yang terletak di Gampong Mancang jika ditilik sejarah maka masjid ini berada dalam wilayah Kerajaan Samudera Pasai.

Oleh peneliti sejarah, lanjut Malik Mahmud, disebutkan bahwa Kerajaan Samudera Pasai sangat berjasa dan aktif dalam penyebaran agama dan tamaddun Islam ke Malaka, Pulau Sumatera, bahkan hingga ke Pulau Jawa. Dalam catatan sejarah, Kerajaan Samudera Pasai pernah mengirim beberapa ulama ke Pulau Jawa, salah satunya adalah Fatahillah yang berjasa merebut kembali Sunda Kelapa dari jajahan Portugis pada awal abad ke-15, terangnya.

“Bersatunya kita pada hari ini dalam rangka meletakkan batu pertama Masjid Besar Sulthan Malikussaleh, tentunya menjadi satu indikasi bahwa kita tidak melupakan generasi pendahulu yang telah berjasa membuat Aceh pada hari ini dikenal menjadi pusat pengembangan agama dan peradaban Islam di Nusantara,” ungkap Malik Mahmud.

“Lembaga Wali Nanggroe siap mendukung setiap upaya pembangunan peradaban Aceh yang gemilang yang berlandaskan dinul Islam,” tegasnya.

Dapat dikabarkan bahwa, Masjid Besar Sulthan Malikussaleh yang terletak di Gampong Mancang Kecamatan Samudera, selama ini sering disinggahi para pelintas jalan negara guna menunaikan shalat berjamaah maupun untuk sekadar transit dan shalat sunat. Masjid ini juga kerap didatangi oleh pelancong yang berziarah ke Makam Sulthan Malikussaleh yang berjarak sekitar 2 Km. (Yoes)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *