Wapres RI KH.Ma’ruf Amin : Pemerintah Secara Agresif Telah Mengambil Langkah Penanganan Stunting

JAKARTA– Wakil Prsisden RI K.H. Ma’ruf Amin mengatakan, hasil survey status gizi Indonesia tahun 2021 mencatat kurang lebih satu dari empat balita Indonesia mengalami stunting. Stunting berpotensi impac berlipat karena mengganggu perkembangan otak anak hingga mengancam bagian produktifitasnya ketika dewasa kelak.

“Stunting bukan sekedar isu kesehatan, melainkan juga program kemanusiaan, bahkan dapat menghambat perekonomian dan masa depan pembangunan negara. Pemerintah secara agresif telah mengambil langkah penanganan stunting untuk mencapai target 14 persen pada 2024. Diburuhkan kerja cepat, kerja cerdas, dan yang terpenting kerja kolaborasi, kerja sama semua termasuk partisipasi dari para penyuluh Agama, da’i dan da’iayah”.

Hal ini dikemukakan Wapres RI KH.Ma’ruf Amin pada acara Halaqah Nasional Pelibatan Penyuluh agama, Da’I dan Da’iyah Untuk Mendukung Penurunan Stunting di Istana Wakil Presiden di Jakarta, Kamis (6/10/2022 diikuti 12 Provinsi prioritas penurunan stunting secara langsung dan during melalui meeting zoom.

“Stunting ini mudarat, maka peran para penyuluh agama, da’i dan da’iayah sangat strategis sebab hadir langsung di tengah komunitas melalui khotbah, ceramah dan tausyiah menyampaikan pesan-pesan kebaikan termasuk cara mencegah stunting “ lanjut Wapres.

Acara Halaqah Nasional ini dihadiri Menteri Agama, Kepala BKKBN pusat, Deputi, Dirjen, Kakanwil Kemenag dari 12 provinsi prioritas, pimpinan Ormas-ormas Islam, para Ketua Pokja Penyuluh Agama, dari 12 provinsi prioritas stunting, para penyuluh agama, da’i dan da’iayah seluruh Indonesia, dan undangan baik yang hadir secara langsung maupun secara during.

“Upaya penurunan stunting ini sejalan dengan perintah Agama dalam tuntunan Al-Qur’an. Maka takutlah kepada Allah orang-oarang yang meninggalkan keturunan dari generasi yang lemah dan kendaklah mereka bertaqwa dengan tutur yang baik ”, katanya seraya mengutip satu ayat Al-Qur’an sebagai dalil.

Kata sambutan Kepala BKKBN Pusat Hasto Wardoyo menyampaikan kata sambutan mengatakan, BKKBN telah membuat kesepakatan bersama ( MoU) dengan Kementerian Agama RI.

Disebutkan Kepala BKKBN pusat, masa seribu hari pertama kehidupan pasca kelahiran amat krusial. Karena dalam masa inilah pembentukan sel otak dan organ tubuh vital lainnya terjadi. Saat bayi mengalami stunting (kurang gizi kronis), tumbuh kembang selanjutnya akan tidak optimal. Karena itu masa 1.000 hari pertama harus menjadi perhatian penuh agar tidak terjadi stunting.

“ Kami yakin tentu melalui Halaqah Nasioanal para penyuluh,da’I, dan da’iyah dan seluruh jajaran kementerian Agama di seluruh Indonesia, maka insyaAlla ke depan percepatan penurunan stunting memebrikan pengetahuan kepada masyarakat akan lebih cepat tercapai”,harap Hasto Wardoyo.

 

Menteri Agama Luncurkan e-PA

Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas pada kesempatan yang sama meluncurkan aplikasi e-PA. Ia berjanji akan terus memperkuat peran penyuluh agama dalam upaya percepatan penurunan stunting yang bekerja sama dengan BKKBN. Program ini sejalan dengan program kementerian agama,

“Selain penyuluh agama , da’i dan da’iyah, di Kantor Urusan Agama ( KUA) juga sudah perlu diberikan penguatan”, katanya seraya minta Wapres RI dan BKKBN supaya menaikkan gaji penyuluh agama , da’i dan da’iyah yang selama ini hanya Rp. 1 juta, sementara beban tugasnya yang tidak ringan.

Dikatakannya, penyuluh agama sudah punya aplikasi yang nama Penyuluh Agama Elektronik (e-PA) yang dapat melaporkan dana secara ontime, baik laporan keagamaan mapun poteni dini.

“ InsyaAllah akan kita luncurkan e-PA hari ini. Sejak tahun 2020 Dirjen Bimas Islam sudah melakukan bimbingan teknis penguatan kompetensi penceramah Indonesia berjumlah sekitar 10 rinu orang yang dinyatakan lalus kompetensi”, katanya.

Wapres Serahkan Paket Pengetahuan

Selanjutnya Meneteri Agama meluncurkan Luncurkan Aplikasi e-PA ( Penyeuluh Agama elektronik) yang lebih mempermudah kerja para penyuluh agama.

Pada kesempatan itu Wapres R.I. KH. Ma’ruf didampingi Menteri Agama dan Kepala BKKBN menyerahkan buku paket pengetahuan tentang stanting kepada para penyuluh Agama , da’i dan daiyah secara simbolis kepada seorang yang mewakili yaitu penyuluh Agama dari Sulawesi Barat.( Kas)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *