SUWA-Banda Aceh : Daerah zona merah Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) di Aceh berpindah dan Bertambah. Sebelumnya Pidie Jaya, Lhokseumawe, dan Aceh Singkil, merupakan Zona Merah, kini pindah ke 6 daerah lainnya.
Enam daerah berubah dari zona oranye dengan risiko sedang menjadi zona merah dan memiliki risiko tinggi terjadi lonjakan kasus Covid-19 masing-masing Aceh Tamiang, Kota Langsa, Subulussalam, Bireuen, Aceh Utara, dan Bener Meriah,
Hal tersebut disampaikan Juru Bicara Satgas Covid-19 Aceh, Saifullah Abdulgani–akrab disapa SAG—kepada pers, Selasa, (20/10/2020). Perubahan zona warna itu berdasarkan rilis terbaru Satuan Tugas (satgas) Covid-19 Nasional, pada laman covid19.go.id/peta-risiko.
Sementara itu, penderita Covid-19 yang sembuh bertambah lagi sebanyak 333 orang, kasus konfirmasi baru bertambah 98 orang, dan yang meninggal dunia bertambah 2 orang.
“Zona warna daerah tersebut berdasarkan analisis data surveilans Covid-19, data pemeriksaan laboratorium dari Kementerian Kesehatan, dan data rumah sakit online,” tuturnya.
SAG menjelaskan, Pidie Jaya yang sebelumnya zona merah dengan risiko tinggi peningkatan kasus Covid-19 bersama Kota Lhokseumawe, dan Aceh Singkil, kini sama-sama menjadi zona oranye dengan tingkat risiko sedang.
“Aceh Timur yang minggu lalu satu-satunya zona kuning atau risiko rendah di Aceh, yakni turun menjadi zona oranye,” tambah SAG.
Sedangkan zona risiko selengkapnya, yakni zona merah; Aceh Tamiang, Kota Langsa, Subulussalam, Bireuen, Aceh Utara, dan Bener Meriah.
Zona oranye meliputi Pidie Jaya, Lhokseumawe, Aceh Singkil, Aceh Timur, Aceh Barat Daya, Aceh Selatan, Sabang, Pidie, Aceh Jaya, Nagan Raya, Aceh Tenggara, Aceh Tengah, Aceh Barat, Simeulue, Banda Aceh, Aceh Besar, dan Gayo Lues, rinci SAG.
“Berdasarkan Peta Zonasi Warna, semua daerah di Aceh memiliki risiko tinggi hingga risiko sedang peningkatan penularan virus corona. Semua pihak hendaknya bisa lebih cermat dalam kebijakan dan bersikap, sehingga dapat membalikkan situasi menjadi lebih baik, pada minggu depan,” harapnya.
Selanjutnya, seperti biasa, SAG laporkan kasus Covid-19 Aceh secara akumulatif, terhitung sejak 27 Maret 2020. Jumlah akumulatif kasus Covid-19 di Aceh sudah mencapai 6.765 orang. Penderita yang dirawat saat ini 1.569 orang, sembuh 4.959 orang, dan 237 orang meninggal dunia.
Sementara itu, SAG merinci distribusi penderita Covid-19 yang dilaporkan sembuh, dalam 24 jam terakhir mencapai 333 orang yang meliputi warga Aceh Besar 123 orang, Langsa 40 orang, Gayo Lues 30 orang, Pidie 27 orang, Banda Aceh dan Bireuen sama-sama 25 orang.
Selanjutnya, warga Aceh Tengah, Aceh Tamiang, dan Bener Meriah, masing-masing 15 orang. Kemudian warga Simeulue 8 orang, Aceh Timur 5 orang, Lhokseumawe 3 orang, Aceh Jaya dan Kota Sabang, sama-sama 1 orang.
SAG juga merinci distribusi dan frekuensi kasus konfirmasi baru yang meliputi warga Aceh Besar 28 orang, Banda Aceh 20 orang, Aceh Tamiang 16 orang, Aceh Singkil 7 orang, dan Aceh Tenggara 5 orang.
Kemudian warga Aceh Barat Daya, Lhokseumawe, Nagan Raya, dan Sabang, sama-sama 3 orang. Aceh Timur dan Bireuen masing-masing 2 orang. Sementara warga Aceh Tengah, Aceh Utara, Langsa, Pidie, Pidie Jaya, sama-sama 1 orang. Sisanya, 1 orang warga luar Aceh.
“Korban Covid-19 yang meninggal dunia bertambah 2 orang, yakni warga Aceh Timur,” jelasnya.
Lebih lanjut, Jubir Covid-19 Aceh itu, kasus-kasus probable di Aceh secara akumulasi sebanyak 439 orang. Dari jumlah kasus probable tersebut, 77 orang dalam penanganan tim medis (isolasi RS), 334 sudah selesai isolasi, dan 28 orang meninggal dunia.
Sedangkan jumlah kasus suspect di seluruh Aceh hari ini telah mencapai 3.405 orang. “Dari jumlah tersebut, sebanyak 3.070 orang sudah selesai masa pemantauan (selesai isolasi), 331 orang dalam proses isolasi di rumah, dan 4 orang isolasi di rumah sakit, “pungkasnya.(SA)