SUWA. Aceh Besar – DPW – PA Aceh Besar merefleksikan perjalanan14 tahun Partai Aceh. Banyak kritik dan masukan menguatkan kerja-kerja politik pembangunan.
Kedepan, PA akan melakukan konsolidasi membangun politik bersama semua stakeholder politik di Aceh Besar.
Hal ini dikatakan Juanda Djamal, saat memfasilitasi acara FGD serangkaian Milad Partai Aceh ke-14 di Taufik Kupi, Lambaro, Ingin Jaya, Sabtu (10/7/2021) yang dihadiri 20 peserta dari kalangan partai politik, akademisi, tokoh pemuda dan LSM.
Ketua DPW – PA Aceh Besar Saifuddin Yahya dalam sambutannya mengharapkan agar , ”milad ke-14 dapat menjadi momentum untuk mengevaluasi internal dan eksternal. Tentunya, selama 14 tahun, banyak kekurangan dan kelemahan, namun demikian telah juga banyak kontribusi yang dilakukan Partai Aceh dalam membangun Aceh Besar ”, kata pak Cek, sapaan akrab Saifuddin Yahya.
Untuk Pemilu mendatang, “kita tetap menargetkan untuk meraih kursi yang dominan kembali di pemilu 2024, maka perlu dilakukan pembenahan secara internal, termasuk juga melakukan kaderisasi dan memperkuat basis dengan pemberdayaan ekonomi dan nilai-nilai ke Acehan”, ungkap Pak Cek.
Sedangkan Mukhlis Basyah, Ketua KPA Wilayah Aceh Rayeuk, dalam pidatonya mengatakan, “Partai Aceh adalah kesinambungan perjuangan, kita telah bertransformasi dari perjuangan bersenjata ke politik dan diplomasi, maka kita perlu mempersiapkan kapasitas SDM kita bersama untuk menghadapi segala tantangan dan mengelola pemerintahan serta segala sumber daya alam”, katanya.
Menurut pria yang akrab disapa Adun Mukhlis ini, ” perlu disampaikan ke publik bahwa pada dasarnya partai Aceh adalah partai yang terbuka dan milik seluruh rakyat Aceh, kita harus tunjukkan hal itu dengan perilaku kita, dan penting juga menepis anggapan bahwa kita partai yang eksklusif karena isu negatif ini merugikan perjuangan Aceh”, tandasnya.
Acara FGD turut dihadiri beberapa ketua Partai politik yaitu Iskandar Ali, Ketua DPD PAN Aceh Besar mengatakan,
“PA memiliki entitas dan ideologi ke-Acehan yang jelas dan kuat, maka perlu kita kuatkan bersama, jangan sampai meredup, karena jika meredup maka posisi tawar Aceh dapat semakin lemah di hadapan Jakarta, “ungkapnya.
Sedangkan Ketua DPD Golkar Aceh Besar, Muhibuddin Ibrahim dan Irmansyah, Ketua DPW PNA Aceh Besar, serta Tgk. Mufazzal Zakaria, Ketua DPW PDA Aceh Besar, menyampaikan beberapa pernyataan yang memberikan masukan penting sebagai bahan evaluasi internal dan harapan bersama agar DPW Partai Aceh Kabupaten Aceh Besar dapat memimpin agenda politik strategis, terutama terhadap implementasi UU Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh.
Dalam FGD turut hadir Ampon Man dan Otto Syamsuddin Ishak.
Keduanya menyampaikan perlunya membangun kembali semangat nasionalisme ke-Acehan dan bahkan menyiapkan Blue Print pembangunan masa depan Aceh, yang didasari semangat perjuangan Aceh, sejak perjuangan melawan Belanda, DI/TII dan bahkan Gerakan Aceh Merdeka tahun 1976.
Otto Syamsuddin Ishak menegaskan، agar DPW PA Aceh Besar dapat membangun strategi dan taktik politik yang dapat menjadi model, terutama model untuk memperkuat pergerakan politik PA secara menyeluruh, PA Aceh Besar dapat memperkuat langkah dalam memperjuangkan isu-isu substansial sebagaimana semangat yang sudah dipelopori oleh Wali Hasan di Tiro, tentunya dapat memimpin perjuangannya dengan tetap melibatkan seluruh partai politik lainnya. (R/kasman)