Atlet Pemanah Aceh Tetap Komit Jalani Pelatda PON XX/2020 Papua

SUWA-Banda Aceh : Para atlet panahan Aceh  tetap serius menjalani Pemusatan Latihan Daerah (Pelatda) untuk persiapan menghadapi Pekan Olahraga Nasional (PON) XX /2020 Papua.

Ketua Umum Pengurus Provinsi Perkumpulan Panahan Indonesia (Pengprov Perpani) Aceh,Dr Nyak Amir MPd kepada wartawan Jumat (8/5) mengatakan, para atlet tetap serius berlatih sejak Oktober 2019 hingga pertengahan Ramadhan 1441 H di tengah pandemi corona virus desease 2019 (Covid-19) ini.

Disebutkan, sebanyak delapan atlet yang menjalani Pelatda PON tersebut yaitu Dhia Rahmat, Nuzul Puji Rama, M. Farhan di devisi recurve putra, Lilis Safriana (devisi recurve putri), M. Mondir (devisi compound putra), Munawarah (devisi compound putri), Fahrul Azmi (devisi nasional putra), M. Iqbal (devisi nasional putra).

Nyak Amir yang juga Sekjen PP Perpani mengatakan, para atlet tersebut dipersiapkan melalui Pelatda untuk menghadapi PON Papua, setelah lolos Pra PON di Jakarta, September 2019 dengan meraih prestasi terbaik mencapai semi final.

“Selepas Pra PON, Pengprov Perpani Aceh langsung membuat Pelatda mereka (para atlet). Pemusatan latihan tersebut berlangsung Oktober, November 2019 dan Januari 2020. Mulai Februari 2020 hingga sekarang mereka mendapat Pelatda dari KONI Aceh,’ungkapnya lagi.

Tetap Perhatikan Protokol Covid -19

Dijelaskannya, para atlet dalam menjalani latihan selama ini tetap mengikuti protokol kesehatan cegah Covid-19. “Selama pandemi, kita intruksik pelatihan harus mengikuti protokol yang telah ditetapkan pemerintah yakni mengatur jarak, hindari kerumunan (keramaian), menggunakan hand sanitizer dan masker,” ujarnya.

Kecuali pemusatan latihan delapan atlet PON Aceh, sebut doktor bidang olahraga ini, selama pandemi virus corona semua kegiatan panahan harus ditunda sesuai surat PB Perpani.

“Alhamdulillah, selama masa pandemi ini atlet tetap latihan. Sesuai intruksi KONI Aceh, para atlet sempat latihan di rumah masing-masing dan di tempat penginapan selama sebulan, 17 Maret – 17 April 2020.

Nyak Amir menyebutkan,  sejak 18 April 2020 atlet  berlatih kembali di lapangan panahan bantaran Sungai Lamnyong, Lamreung, Aceh Besar, dengan durasi latihan 5 – 6 jam perhari, selama enam hari. “Sekarang di bulan Ramadhan mereka terus berlatih dan durasinya dikurangi, hanya 3-4 jam perhari,” katanya.

Katanya, lapangan Perpani Aceh juga ada di Komplek Stadion Harapan Bangsa, Lhong Raya, Banda Aceh. Namun selama masa pencegahan wabah corona, komplek tersebut tidak boleh ada aktivitas.

Istirahat Tidak lebih 48 Jam

Menurutnya, meskipun para atlet tetap berlatih di tengah ancaman pandemi virus corona, hasil dan kemajuan yang dicapai tetap dievaluasi. “Kita terus evaluasi, karena  setiap minggu atlet melakukan scoring bersama untuk melihat kemajuan. Terus kita perbaiki baik dari sisi fisik, teknik, taktik dan mental,” jelasnya.

“Kita sangat menjaga atlet, walaupun situasi pandemi covid, istirahat berlatih tidak boleh melebihi 48 jam, karena akan terjadi penurunan kemajuan yang telah dicapai.

“Berdasarkan prestasi semi final di Pra PON, delapan atlet panahan Aceh yang dipersiapkan ke PON Papua tersebut masuk kategori I yang mendapatkan pembinaan melalui Pelatda desentralisasi dua bulan dan sentralisasi enam bulan yang dibiayai KONI Aceh,;terangnya.

Nyak Amir menambahkan, cabang panahan yang meraih satu emas, satu perak dan dua medali perunggu pada PON XIX/2016 Jawa Barat, tetap menjadi andalan Aceh di PON Papua.

“Dengan alasan kondisi dan situasi pandemi wabah covid, sesuai keputusan Presiden RI Joko Widodo, bahwa pelaksanaan PON XX/2020 di Papua yang semula dijadwalkan Oktober 2020 diundur Oktober 2021,’pungkasnya.(Ril)

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *