SURABAYA.Suwanusantara.com – Rangkaian “gong” kebangkitan tinju profesional dan amatir di Jawa Timur dimulai. Pertandingan tinju professional Pusura Super Fight ‘Sabuk Emas Kapolrestabes Surabaya’ akan diselenggarakan pada Sabtu, 30 September besok dan Minggu, 1 Oktober 2023.
Dilangsungkan di halaman Parkir Jembatan Merah Plaza (JMP) 2 Surabaya mulai sore pukul 17.00 hingga malam. Penonton tidak ditarik tiket alias gratis.
Tinju dua hari berturut-turut itu karya promotor muda, Yosua Taniasurya, 36 tahun bersama rekan-rekannya dengan dukungan penuh Ketua KTPI (Komisi Tinju Profesional Indonesia) Jawa Timur, Andreas.
“Pertandingan tinju ini saya persembahkan untuk 87 tahun Pusura dan bagi masyarakat Indonesia, khususnya di Jawa Timur”, ungkap Yosua di Skut Café Surabaya jalan Sidosermo 2 Airdas No. 11 Surabaya yang juga Markas Pos 2 PJI (Persatuan Jurnalis Indonesia), Rabu 20/9/2023.
Yosua, promotor muda berpenampilan sangat sederhana itu mengajak semua pecinta tinju untuk menyaksikan even bergengsi itu. “Silahkan semua pecinta tinju hadir. Gratis 2 hari berturut-turut”, ajak Yosua penuh semangat.
Pusura sendiri akronim dari Putera Surabaya, organisasi sosial kemasyarakatan sejak tahun 1936. Pusura pernah berhasil membina tinju amatir. Noer Alim, pemegang medali emas kelas terbang ringan, 48 kilogram, pada PON V/1961 Bandung adalah petinju legendaris hasil karya Pusura.
Ketua Umum Persatuan Jurnalis Indonesia (PJI), Hartanto Boechori, mengapresiasi dan menyatakan dukungan penuh terhadap pertandingan ini. “Hebat”, komentar pendek Boechori saat diminta pendapatnya tentang even itu.
“Saya mengapresiasi dan mendukung sepenuhnya even tinju Nasional yang diprakarsai oleh orang orang hebat seperti Yosua, Andreas (Ketua KTPI Jawa Timur), Kapolda Jatim, Kapolrestabes Surabaya Kombespol Pasma Royce, Ketua Pertina Jawa Timur, para wasit KTPI, Cak Dullah Ketua Pemuda Pusura serta berbagai pihak lainnya yang mendukung suksesnya acara”, ungkap pemilik dan pendiri Sasana Kickboxing dan Muaythai ‘BKBC’ (Buchori Kick Boxing Camp) pada tahun 1999 itu.
“Saya akan kerahkan jurnalis anggota PJI untuk memblowup even hebat ini”, tambah pria 63 tahun yang masih terlihat enerjik itu.
Tokoh Pers Nasional itu mengajak semua pihak untuk memberikan dukungan pada perjuangan Yosua dan kawan kawan.
“Para “dedengkot” Komisi Tinju lainnya selain KTPI, terutama Komisi Tinju Indonesia (KTI) dan Federasi Tinju Profesional Indonesia (FTPI) Jawa Timur seyogyanya ikut mendorong kesuksesan acara ini demi kemajuan tinju profesional dan amatir Nasional”. Alangkah beruntungnya dunia pertinjuan Nasional bila semua Komisi Tinju di Indonesia saling mendukung satu sama lain saat salah satunya menyelenggarakan even”, harapan Penasehat dan Pembina berbagai Organisasi itu.
“Partai utama, 1 Oktober, menampilkan kelas ringan enam ronde antara Zainul Fatah (Satpol PP Probolinggo) melawan Azizul Isaputra (Bulungan Jakarta). Seluruh pertandingan di bawah pengawasan Komisi Tinju Profesional Indonesia (KTPI) Jawa Timur. Pertandingan akan dipimpin oleh Nus Ririhena, salah satu wasit terbaik dari KTPI Pusat”, jelas Yosua.(rel/kasman)