Suwanusantara.com . Banda Aceh – Dr.Ing Ilham Akbar Habibi, MBA, IPU calon wakil Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII) periode 2021-2024 melakukan ngobrol bareng dengan pengurus wilayah PII Aceh.
Acara diikuti berapa pengurus PII cabang Banda Aceh, Aceh Besar, Lhokseumawe, Medan, Jambi, Kalimantan Barat, dan Manado secara virtual, Rabu (8/12/21).
Dalam sambatunnya Dr.Ing Ilham Akbar Habibi, MBA, IPU mengatakan saat ini belum terangkat kearifan lokal di Indonesia, sehingga diperlukan teori dan kajian insinyur,
” Sehingga saya berencana berkontribusi mencalonkan diri sebagai Calon Waketum Persatuan Insinyur Indonesia (PII).
Mari bersama-sama mencari solusi terhadap tantangan dengan tujuan satu yaitu mencapai Indonesia emas”, ujar Ilham Akbar Habibi.
Lebih lanjut Ilham mengatakan, visi yang dicanangkan adalah mewujudkan PII sebagai wadah menjadi insinyur nusantara dengan target membantu mencapai Indonesia emas.
Insinyur nusantara dapat efektif bekerja di zaman 4.0 keatas.
“Lingkungan kerja yang dinamis, terbuka, kaloboratif dan inovatif, ini sifat dari insinyur”, terang Ilham Akbar Habibi.
Saat ini sudah masuk era digitalisasi, data yang ada di lain tempat bisa diakses oleh berbagai orang di tempat lain. Ini sudah menjadi bagian dari tool untuk merangkul para insinyur sebagai era digitalisi dan ekonomi baru”, kata Ilham.
lanjutnya, saat ini insiyur Indonesia harus dapat meningkat daya saing bangsa, PII harus bergandeng tangan dengan organisasi lain di Indonesia dengan bersama –sama menciptakan project lokalitas yang berbeda-beda, sehingga dapat tumbuh di kota baru di Indonesia.
Sebagai insinyur, katanya, harus bekerja dengan bisnis, seperti bekerja dengan Kadin yang dapat mendorong usaha untuk masa depan bangsa ke arah yang menjadi maju.
Selanjutnya Ketua Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Wilayah Aceh, Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng IPU memberi pandangan bahwa teknologi berubah dunia ini adalah karena adanya engineer saat menghadapi revolusi industri.
Hal yang menjadi perubahan adalah pademi Covid-19 dan tantangan kedepan lebih besar salah satu adalah pendidikan engineer di fakultas teknik di Indonesia, lebih besar antara Pulau Jawa dengan luar Pulau Jawa, tetapi antara univeritas besar dengan universitas kecil.
Hampir ribuan jurusan teknik yang di Indonesia sehingga menjadi tantangan terbesar dalam menghadapi revolusi industri kedepan.,katanya.(rel)