Daerah  

Kaper BKKBN, Safrina Salim : Angka Stunting di Aceh Harus Terus Turun Serendah-Rendahnya

Suwanusantara.com. BANDA ACEH – Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Aceh, Safrina Salim menegaskan, Waktu kita setahun lagi bagaimana di Aceh angka Stunting bisa terus turun serendah-rendahnya. Saya harap Bapak Keuchik di lokasi khusus ( lokus) stunting mengkampanyekan percepatan penurunan stunting di Aceh.

” Kita melihat Aceh ini Provinsi ke 12 tertinggi Stunting se- Indonesia. Tahun 2023 mari kita croscek bersama-sama. Stunting itu penyebabnya kurang gizi.Jadi ini menjadi intervensi kita. Saya harap pak keuchik juga menghimbau, mengkampanyekan terkait stunting.Kenapa terjadinya stunting, penyebab stunting juga harus kita cari. Kalau dikatakan stunting itu kekurangan gizi berkepanjangan yang menyebakan pertumbuhan dan perkembangan anak tidak sesuai dengan usia .Itu yang harus menjadi perhatian kita semua.”.

Harapan itu diungkapkan Kepala Perwakilan
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Aceh, Safrina Salim pada acara pembukaan kegiatan sosialisasi percepatan penurunan stunting yang berlangsung 4 hari, 19 sampai 22 Desember 2023 di Hermes Palace Hotel kota Banda Aceh yang diikuti 710 kepala desa lokus stunting dari 23 kabupaten dan kota se Aceh dalam dua tahap kegiatan.

Acara ini dihadiri Asisten Pemerintahan, Keistimewaan Aceh dan Kesejahteraan Rakyat Sekda Aceh, Azwardi, mewakili Sekretaris Daerah Aceh sekaligus membuka dimulainya Sosialisasi Stunting.

Ketua Panitia, Kaper BKKBN Aceh menyebutkan, Panitia menghadirkan para nara sumber berkompeten, diantaranya Penjabat Ketua TP PKK Aceh, Ny. Ayu Marzuki, Sekretaris BKKBN ACEH, DPMGAceh, Dinas Kesehatan Aceh, BAPPEDA Aceh, DP3A Aceh dan Kementerian Agama Provinsi Aceh.

Pada sesi pertama Ny. Ayu Marzuki , istri Pj. Gubernur Aceh menyampaikan materi di hadapan 350 keuchik dari 13 kabupaten/kota di Aceh tahap pertama yang mengikuti kegiatan sosialisasi percepatan penurunan stunting di Hermes Hotel, Banda Aceh, Selasa (19/12/2023).

Dihadapan 350 keuchik peserta sosialisasi stunting, Ketua Tim Penggerak PKK Aceh Ayu Marzuki mengingatkan tentang bahaya kekurangan asupan bagi tumbuh kembang anak. Karena hal itu berdampak pada perkembangan fisik dan otak anak yang tidak maksimal.

Menurut Ayu Marzuki, betapa pentingnya pemberian ASI eksklusif kepada bayi baru lahir selama enam bulan. Ia meminta para Keuchik agar meneruskan sosialisasi pentingnya ASI kepada warga masing-masing.

Hal itu dikatakan sangat penting mengingat sebagian besar masyarakat di Aceh masih cenderung memperkenalkan nasi kepada bayi.

“Pemberian nasi terlalu dini pada bayi memiliki resiko tinggi terhadap gangguan pencernaan. Karena pencernaan bayi belum siap menerima nasi lalu akibatnya bisa terjadi kembung atau ususnya bisa tersumbat karena sistem pencernaannya belum bisa menerima hal itu,” kata Ayu.

Penanganan stunting, lanjut Ayu, menjadi salah satu prioritas pemerintah. Program dan kegiatan terkait dengan upaya percepatan penurunan stunting dilakukan di semua tingkatan, baik di tingkat Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota hingga ke tingkat desa.(Kas )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *