KOTA JANTHO. Suwanusantara.com – Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia ( KONI) Kabupaten Aceh Besar, Muhibuddin menegaskan, Koni Aceh Besar Menolak Pengunduran PORA Aceh yang sudah dijadwalkan pelaksanaanya di Kabupaten Pidie November mendatang.
” Dasar kita menolak yang pertama, penganggaran, dua latihan, tiga biaya yang dikeluarkan selama ini, empat kepercayaan kepada organisasi olahraga “, kata Muhibuddin yang lebih dikenal dengan nama familiarnya Ucok Sibreh kepada Suwanusantara.com di Aceh Besar, Senin (19/9/2022).
Soal penganggaran, rinci Ucok Sibreh yang juga anggota DPRK dari F.Golkar ini, kita sudah menganggarkan anggaran untuk mengikuti PORA, tahun depan belum tentu pemerintah masih mau, kadang tidak dianggarkan lagi, ujarnya.
Yang kedua, anak- anak sudah latihan setahun lebih, jadi ada biaya yang dikeluarkan misalnya manager, pelatih yang bisa diklaim ke KONI, nah bagaimana kami membayarnya apabila ditunda, ujarnya.
Yang ketiga kepercayaan atlit atau masyarakat, dengan ditunda PORA bisa saja bicara nggak benar ini lembaga olahraga, hari ini dikatakan A besok dibilang B, kata Ucok.
Menurut Ucok Sibreh pelaksanaan PORA kewenangan Gubernur bersama KONI Aceh, gubernur melimpahkan ke KONI Aceh, KONI Aceh bersama KONI kabupaten/kota menunjuk siapa yang akan melaksanankan PORA nanti. Rencana Pelaksanaan PORA di Pidie, mereka minta ditunda karena belum siap, terangnya lagi.
Jika Dipercayakan, Aceh Besar Siap Jadi Tuan Rumah PORA XIV 2022
Seoekan sebelumya, Pemkab Aceh Besar menyatakan kesiapan menjadi tuan rumah pelaksanaan Pekan Olahraga Aceh (PORA) XIV 2022 yang dijadwalkan berlangsung November 2022.
Seyogyanya kejuaraan olahraga multi event itu dilaksanakan di Pidie, namun secara resmi Pemkab Pidie selaku tuan rumah meminta penundaan kepada Pj Gubernur Aceh yang ditembuskan ke KONI Aceh.
“Insya Allah, jika memang diberi kepercayaan, kami Aceh Besar siap untuk menjadi tuan rumah, ini semata mata untuk mengamankan pelaksanaan kegiatan itu tetap on schedule, karena semua daerah peserta PORA telah menyiapkan diri, termasuk soal anggaran yang diplot tahun ini bukan di tahun 2023,” kata Pj Bupati Aceh Besar,M MuhammadIswanto SSTP MM, Senin (12/09/2022) petang.
Menurut Iswanto, Aceh Besar memiliki fasilitas yang siap dipakai, jika memang dipercayakan menjadi tuan rumah.
Fasilitas itu mulai dari main stadium hingga penginapan atlet peserta. Semua itu karena Aceh Besar adalah tuan rumah PORA 2018 silam.
“Kita memiliki fasilitas utama dan pendukung yang dapat digunakan kembali, dengan dibantu biaya untuk melakukan rehab ringan di sana sini oleh Pemerintah Aceh maupun KONI Aceh, insya Allah, proses rehab itu dipastikan akan tercover dengan sisa waktu pelaksanaan pada Nopember mendatang.Intinya, kita siap jika memang dipercaya,” tandas Iswanto.
Sebelumnya, Pemkab Pidie meminta pelaksanaan PORA XIV 2022 yang dijadwalkan pada November 2022 ini agar ditunda ke Juni 2023. Alasannya, masih banyak sarana dan prasarana yang belum rampung dikerjakan, sehingga tak bisa dilaksanakan sesuai jadwal yang ditentukan.
Permintaan penundaan event empat tahunan itu disampaikan Penjabat (Pj) Bupati Pidie, Ir Wahyudi Adisiswanto MSi dalam suratnya kepada Pj Gubernur Aceh, Achmad Marzuki belum lama ini.
Namun Pihak KONI Aceh dan Dispora Aceh secara terbuka menyatakan, penundaan tersebut tak memungkinkan, karena pertimbangan persiapan tim peserta seluruh Aceh, termasuk soal penganggaran yang akan menjadi kendala tersendiri.( Kas)