Wisata  

Resmi Dibuka, Event Aceh Culinary Festival 2023 Menampilkan Kekayaan Kuliner Aceh

Provinsi Aceh dikenal kaya akan destinasi wisata alamnya oleh wisatawan nusantara maupun mancanegara. Tak ayal, wisatawan yang ingin liburan ke Aceh hanya mengunjungi destinasi alamya. Memang hal tersebut tidak bisa dipungkiri, Aceh nyatanya memang memiliki keindahan alam yang sangat mempesona.

Destinasi alam yang mempesona yaitu wisata bahari dan pegunungan. Salah satu wisata bahari yang paling banyak dikunjungi para wisatawan nusantara dan mancanegara adalah pulau Weh. Sebuah pulau yang berada di ujung utara Aceh ini memiliki keindahan dan keanekaragaman baharinya. Bahkan menjadi incaran pengunjung mancanegara dan nusantara diantaranya wisata diving, snorklingwind surfing hingga surganya para pemancing.

Aceh juga dikenal kental akan adat dan tradisinya, begitu pula dengan kesenian tari dan musiknya. Sebut saja tari Saman, sebuah tarian yang berasal dari suku dataran tinggi Gayo. Tari Saman ini biasanya ditampilkan ketika ada perayaan peristiwa-peristiwa penting di dalam adat.

Namun jika berbicara tentang kuliner, mayoritas wisatawan hanya mengenal kuliner Mie Aceh dan kopi Gayo saja. Kenyataannya Aceh memiliki kekayaan dan keberagaman kuliner yang sangat memanjakan lidah. Aceh memiliki 23 kabupaten/kota yang juga memiliki kuliner makanan maupun minuman tradisional dari kabupaten/kota mereka sendiri.

Oleh karena itu, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh menggelar event akbar Aceh Culinary Festival 2023 yang mengangkat tentang kekayaan kuliner Aceh. Aceh Culinary Festival 2023 diadakan di taman Sulthanah Safiatuddin dan berlangsung selama empat hari mulai dari 14-17 juli 2023. Di festival kuliner yang diikuti oleh seluruh kabupaten/kota di Aceh ini, pengunjung dapat menikmati pengalaman kuliner yang luar biasa. Paling tidak, sebelum melakukan perjalanan mengililingi wisata Aceh, pengunjung sudah tahu kuliner apa saja yang wajib dicicipi.

Namun, Disbudpar juga mengajak para pelaku UMKM lokal untuk mengambil bagian dalam ajang event kuliner ini. Karena dengan mengikutsertakan para pelaku usaha masyarakat adalah sebuah upaya dan cara untuk memulihkan ekonomi masyarakat yang sempat lesu akibat pandemi Covid-19. Disbudpar mendorong masyarakat untuk mulai kembali usaha mereka, terutama UMKM yang berada diwilayah kunjungan wisata.

Terpantau juga ada beberapa kuliner dari luar daerah seperti Kerak Telor yang berasal dari ibukota DKI Jakarta yang merupakan kuliner khas masyarakat Betawi. Kemudian, terpantau juga beberapa stand international food, serta terlihat juga ada Cooking Class with International Food Festival OIA: Turkmenistan Bread yang berlokasi di area Cooking Studio, oleh Ashyyev Toyli.

Pada saat malam pembukaan Aceh Culinary Festival 2023 (14/7/2023), area taman Sulthanah Safiatuddin dipenuhi ribuan pengunjung yang sangat berantusias ingin mencoba menikmati kuliner yang ada diarea festival. Sembari menikmati nikmatnya kuliner Aceh, pengunjung yang datang juga dihibur oleh penampilan-penampilan menarik dari seni tari Tarek Pukat diiringi oleh dentuman rapai dan indahnya tiupan serune kalee. Pengunjung juga dihibur oleh penampilan dari sebuah band lokal Aceh yaitu Apache.

Pengunjung sedang menikmati kuliner di ACF 2023

Kemudian, ACF 2023 mengundang seorang chef yang bernama Narendra Archie Prameswara. Chef Archie ini merupakan seorang chef muda yang ditugaskan untuk membuat sebuah gala dinner untuk para tamu undangan dengan mengusung tema makanan Aceh. Bagi Archie, memasak makanan Aceh cukup menantang. Namun dengan bantuan dari jurusan Tata Boga SMKN 3 Banda Aceh, Archie merasa sangat berterimakasih.

Festival ini juga mengundang pak Idris dari Cut Bit Blang Bintang. Pak Idris memasak dan menghidangkan kepada para tamu undangan nasi gurih khas Aceh, Sie Reuboh goreng (daging rebus goreng –red), kari udang masak merah, dan manisan nenas. Sie Reuboh goreng merupakan sisi kedua dari Sie Reuboh kuah. Sie Reuboh yang digoreng kembali dan ditambahkan bumbu. Masakan ini merupakan masakan khas Aceh Besar dan Banda Aceh.

Sie Reuboh goreng merupakan sebuah kreasi dari pada masukan dari teman-teman pada tahun 2018, kebetulan Cut Bit sang pemilik usaha yang namanya sama dengan nama rumah makannya berteman dengan pak Idris. teman-teman memberikan ide untuk membuat dari Sie Reuboh basah/kuah menjadi Sie Reuboh goreng. Masakan Sie Reuboh goreng sangat disukai oleh wisatawan luar Banda Aceh dan Aceh Besar. Sebaliknya, masyarakat lokal lebih dominan menyukai Sie Reuboh basah/kuah.

Aceh Culinary Festival 2023 ini dihadiri oleh Achmad Marzuki selaku Pj Gubernur Aceh, Ansari Muhammad selaku ketua komisi 3 DPRA, Rony Widijarto selaku Kepala Perwakilan Bank Indonesia provinsi Aceh, Fahmi Akmal selaku Direktur Pengembangan SDM Ekonomi Kreatif Kemenparekraf, Almunizal Kamal selaku Kadisbudpar Aceh, dan Yusri selaku Kepala OJK Aceh, selaku ketua TP PKK se-Aceh.

Aceh Culinary Festival 2023 mengangkat tema “Culinary Culture Experiences” pada tahun ke-9 dan akan berfokus kepada nilai-nilai budaya dan tradisi yang melekat pada kuliner tradisional Aceh. Menjadikan ACF 2023 salah satu destinasi wisata kuliner dan budaya yang layak untuk ditunggu-tunggu oleh para food traveler.

ACF 2023 memiliki area pameran seperti paviliun kuliner Aceh, nusantara kuliner serta nusantara food market, cooking studio, food playground, dan culinary art studio. Pada tahun ini, ada 150 UMKM yang terlibat ditambah ada 11 kabupaten/kota, dan 9 provinsi dari pulau Sumatera, Banten, dan DKI Jakarta. Festival ini berkolaborasi dengan Bank Indonesia dan simpang 5 grocery.

Festival ini mengampanyekan aksi Green Food Style, yaitu gerakan ramah lingkungan. Para pengunjung ACF 2023 dihimbau untuk membawa tas belanja sendiri, wadah makan, dan minuman sendiri. ACF juga telah menyediakan air minum isi ulang, jadi pengunjung tak perlu khawatir.

Bagi para pelaku UMKM peserta ACF 2023 dihimbau untuk menggunakan kemasan yang ramah lingkungan, layani pembeli dengan wadah sendiri, dan siapkan tong sampah pilah di stand masing-masing.

Kata sambutan dan laporan oleh Almunizal Kamal selaku Kadisbudpar Aceh

Kemudian, kata sambutan dan laporan dari Almunizal Kamal selaku Kadisbudpar Aceh. Beliau membuka laporannya dengan sebuah pantun.

“Kegiatan ini bertujuan untuk mempresevasi kuliner tradisional Aceh serta mempertunjukkan keragaman kuliner Aceh sekaligus turut berkontribusi dalam meningkatkan kesiapan para pelaku industri kuliner. Sehingga mendorong Aceh masuk dalam salah satu destinasi wisata kuliner unggulan di Indonesia” tutur Almunizal Kamal.

Pada tahun 2018 sampai dengan 2023, ACF berhasil konsisten mengukur pencapaian yaitu kembali dinobatkan menjadi top 10 event nasional dengan kalender Kharisma event nusantara oleh Kemenparekraf. Pada tahun ini yang merupakan tahun ke-9, ACF menargetkan mampu menjadikan Aceh kiblat kuliner nusantara yang didukung oleh kabupaten/kota dan provinsi yang ada di Sumatera serta Indonesia.

Kemudian kata sambutan dari Kemenparekraf yang diwakili oleh Fahmi Akmal selaku Direktur Pengembangan SDM Ekonomi Kreatif Kemenparekraf.

“Aceh culinary festival yang mengangkat ragam kuliner kearifan Aceh dan nusantara sebagai daya tarik utama menjadi unique selling point sekaligus atraksi yang dapat mendorong potensi pariwisata dan ekonomi kreatif di Aceh menjadi destinasi wisata yang berdaya saing yang berkelanjutan” tutur Fahmi Akmal.

Dalam kesempatannya, beliau juga menambahkan bahwasanya penting untuk menerapkan strategi Storynomics Tourism merupakan sebuah pendekatan pariwisata yang mengedepankan narasi, konten kreatif, serta living culture menggunakan kekuatan budaya sebagai DNA destinasi. Hal tersebut harus didukung dengan inovasi, adaptasi, dan kolaborasi. Kemudian, harus juga memiliki semangat 3G yaitu Gercep (Gerak Cepat), Geber (Gerak bersama), dan Gaspol (Garap semua potensi lokal).

Kemenparekraf sangat mendukung penyelenggaraan ACF 2023 sebagai salah satu upaya pemulihan ekonomi nasional dalam rangka pencapaian target pergerakan 1.4 miliar wisatawan nusantara dan 8.5 kunjungan wisatawan mancanegara. Target ini diharapakan dapat terwujud di tahun 2023. Serta menyongsong target pencapaian 4.4 juta lapangan kerja ditahun 2024.

Terakhir, ACF 2023 juga melaunching web kuliner. Para pengunjung juga dapat memesan makanan secara online diwebsite ACF 2023. (Redaksi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *